1
1

Pasar Asuransi Banjir di Asia Pasifik Diprediksi Tumbuh 19,7% hingga 2032

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Allied Market Research mengungkapkan pasar asuransi banjir di Asia Pasifik diperkirakan mencatat tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 19,7 persen dari 2023 hingga 2032. Kondisi itu terjadi lantaran didorong oleh peningkatan kesadaran.

Secara global, pasar diperkirakan tumbuh sebesar 15,6 persen antara 2022 dan 2032, didorong oleh meningkatnya permintaan perlindungan properti, dukungan regulasi, dan risiko terkait iklim yang semakin meningkat.

|Baca juga: IFSoc: Penetapan Batas Atas Bunga Pindar Bukan Kartel tapi Arahan OJK

|Baca juga: Strategi Jitu Maybank Syariah Kuasai Pasar saat Persaingan Dana Murah Memanas dan Pemangkasan BI Rate

“Namun, biaya premi yang tinggi untuk polis asuransi banjir dan kurangnya kesadaran membatasi pertumbuhan pasar. Sebaliknya, peningkatan urbanisasi dan pembangunan infrastruktur, perubahan iklim, dan peristiwa cuaca ekstrem menghadirkan peluang besar bagi pertumbuhan pasar,” kata Allied Market, dikutip dari Insurance Asia, Senin, 8 September 2025.

Sedangkan perlindungan properti bangunan menyumbang hampir dua pertiga pendapatan pasar pada 2022 dan diperkirakan mempertahankan keunggulannya hingga 2032, didorong oleh risiko banjir akibat perubahan iklim dan persyaratan peraturan di daerah rawan banjir.

Sementara perlindungan barang pribadi diprediksi tumbuh dengan CAGR yang lebih cepat sebesar 17,2 persen karena semakin banyak individu yang mencari perlindungan untuk barang-barang seperti furnitur dan elektronik.

|Baca juga: Helikopter PK-RGH Milik Eastindo Air Hilang Kontak, Pengamat Ingatkan Pentingnya Punya Asuransi Penerbangan

Kemudian, polis komersial menyumbang lebih dari dua pertiga pasar pada 2022, tetapi segmen residensial diperkirakan mengalami tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 18,2 persen selama periode perkiraan, didukung oleh mandat pemerintah dan meningkatnya kesadaran pemilik rumah.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI dan Kemenkeu Sinergikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dukung Asta Cita terkait Ekonomi Kerakyatan
Next Post BEI Suspen Saham MSKY, STRK dan NAYZ

Member Login

or