Media Asuransi, GLOBAL – Sektor asuransi barang berharga diperkirakan mencatat tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,6 persen dari 2025 hingga 2034. Peningkatan ini didorong oleh kesadaran konsumen mengenai perlindungan aset, ditambah dengan meningkatnya pendapatan yang dapat dibelanjakan dan akumulasi kekayaan.
Melansir Insurance Asia, Jumat, 12 Desember 2025, selain itu, Allied Market Research memperkirakan, pasar bernilai US$2,6 miliar pada 2024 akan diperkirakan mencapai US$5,1 miliar pada 2034.
|Baca juga: OJK Kenakan Denda Rp1,005 Miliar kepada 8 Pihak di Pasar Modal
|Baca juga: OJK Catat Penyaluran Kredit Perbankan Melambat Jadi 7,36% di Oktober 2025
“Tantangan seperti kurangnya asuransi, terbatasnya kesadaran di pasar negara berkembang, dan kesulitan dalam penilaian aset dapat menghambat adopsi pasar yang lebih luas,” kata laporan itu.
“Meskipun demikian, kemajuan dalam penjaminan digital, integrasi blockchain untuk verifikasi aset yang aman, dan perluasan platform asuransi daring menghadirkan peluang signifikan untuk perluasan pasar di masa depan,” tambahnya.
|Baca juga: OJK Catat Kinerja Pasar Modal RI Tetap Ciamik di November 2025
|Baca juga: Berikut Prediksi IHSG dan 4 Rekomendasi Saham untuk Jemput Cuan di Akhir Pekan
Negara-negara di Asia-Pasifik, seperti India dan China, disebut sebagai negara berkembang karena meningkatnya jumlah individu dengan kekayaan bersih yang tinggi, perluasan platform e-commerce yang menjual produk mewah, dan inisiatif pemerintah yang mempromosikan inklusi keuangan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
