1
1

Pasar Asuransi Jepang Diramal Tembus US$470 Miliar di 2029, Ternyata Ini Pendorong Utamanya!

Ilustrasi. | Foto: quipper.com

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan GlobalData mengungkapkan pasar asuransi Jepang diperkirakan menembus US$470 miliar dalam empat tahun ke depan. Hal ini didorong oleh peningkatan premi di sektor asuransi jiwa dan umum.

Proyeksi ini mencerminkan pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 3,9 persen pada periode 2025 hingga 2029. Pada 2024, asuransi jiwa mendominasi dengan kontribusi 77,4 persen terhadap total premi asuransi Jepang, sementara sisanya berasal dari asuransi umum.

Analis Senior Asuransi GlobalData Swarup Kumar Sahoo mengatakan meskipun ekonomi Jepang diprediksi mengalami kontraksi 0,9 persen pada 2024, namun pertumbuhan akan kembali terdorong pada 2025 seiring dengan pulihnya aktivitas ekonomi, meningkatnya permintaan produk berbasis yen, serta naiknya premi baik di sektor jiwa maupun umum.

|Baca juga: BI Tarik Uang Rupiah Lama, Ini Pecahan yang Harus Kamu Tukar Sebelum Akhir April!

|Baca juga: Ciptakan Ekonomi Inklusif, BRI Group Berdayakan 14,4 Juta Pengusaha Wanita di Hari Kartini

“Permintaan untuk produk asuransi jiwa meningkat signifikan seiring dengan populasi lansia yang terus bertambah dan usia harapan hidup yang makin tinggi,” ujarnya, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 22 April 2025.

Berdasarkan data dari National Institute of Population and Social Security Research, populasi Jepang yang berusia 65 tahun ke atas tercatat mencapai 29,3 persen pada 2024 dan diperkirakan naik menjadi 34,8 persen pada 2040.

Regulasi baru juga menjadi katalis pertumbuhan. Pada Januari 2024, Otoritas Jasa Keuangan Jepang membatasi penjualan produk asuransi dalam mata uang asing, yang mendorong peralihan kembali ke produk berbasis yen. Asuransi jiwa diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 4,4 persen hingga 2029, sedangkan asuransi umum tumbuh lebih moderat dengan CAGR 2,2 persen.

Pada sektor asuransi umum, pertumbuhan akan ditopang oleh peningkatan premi, permintaan perlindungan terhadap bencana alam, serta meningkatnya kebutuhan akan asuransi tanggung gugat. Namun, laju pertumbuhan ini dapat tertahan oleh lambatnya kinerja asuransi kendaraan bermotor yang masih mendominasi hampir setengah dari premi sektor ini.

|Baca juga: Efisiensi Perjalanan Dinas, Elnusa (ELSA) ‘Booking’ Pelita Air

|Baca juga: OJK Izinkan Perubahan Nama PT Asia Finance Risk menjadi PT Asia Finance Risk Pialang Asuransi

Sahoo mencatat meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana alam mendorong perusahaan asuransi menaikkan tarif premi guna mengimbangi lonjakan klaim. Sejak 2020, General Insurance Rating Organisation of Japan secara berkala menaikkan rerata acuan tarif premi asuransi kebakaran personal secara nasional, mencerminkan kenaikan biaya klaim dan perbaikan.

Sementara itu, asuransi tanggung gugat diprediksi menjadi lini dengan pertumbuhan tertinggi di sektor umum pada 2025, didorong oleh lonjakan permintaan terhadap produk asuransi siber dan kompensasi pekerja.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Clarus-IT Kembali Menjadi Mitra Platinum Dell Technologies
Next Post Kebijakan Tarif Resiprokal Donald Trump Tak Berdampak Signifikan Bagi Tugu Insurance

Member Login

or