Media Asuransi, GLOBAL – Sebuah podcast Global Marketplace Insight terbaru dari WTW menilai kondisi pasar sektor asuransi maritim global diperkirakan tetap lemah setidaknya hingga 18 hingga 24 bulan ke depan.
Melansir Insurance Asia, Senin, 3 November 2025, para ahli dari firma tersebut melaporkan persaingan yang berkelanjutan, peningkatan kapasitas, dan partisipasi yang lebih besar dari agen umum pengelola di segmen hull, liability, cargo, specie, dan Protection and Indemnity (P&I).
Kepala Hull Marine GB WTW James Reason mengatakan pasar hull maritim global tetap berlebihan modal, dengan kapasitas yang melimpah dan harga yang kompetitif. Selain itu, klien terus mendapatkan pengurangan premi kecuali untuk bisnis yang terkena klaim berat, sementara MGAs baru dan platform asuransi menambah persaingan lebih lanjut.
James memperkirakan kondisi pasar saat ini akan berlanjut kecuali ada peristiwa kerugian besar yang mengganggu siklus.
Di sisi segmen asuransi liability maritim dan pelabuhan serta terminal, Kepala Risiko Khusus Marine GB Patrick Wilson mengatakan, pasar menunjukkan tanda-tanda awal pelemahan setelah beberapa tahun kenaikan tarif yang stabil.
Kapasitas tambahan dan perpanjangan reasuransi yang menguntungkan telah memicu persaingan, terutama di luar AS, di mana inflasi sosial dan putusan hukum besar terus membebani penetapan harga dan pelabuhan serta terminal mengalami penurunan tarif yang lebih tajam di tengah kerugian bencana alam yang rendah dan masuknya pemain baru di pasar.
Untuk kargo, Direktur dan Kepala Brokerage Kargo GB Alex MacInnes-Poole mencatat pasar kargo London mengalami penurunan tarif rata-rata sekitar 10 persen untuk akun yang berkinerja baik, dengan potongan yang lebih besar mungkin terjadi untuk risiko target.
Kepala Penempatan Specie GB Alberto Cavallo mengatakan pasar specie mengalami lonjakan MGA baru dan syarat pertanggungan yang lebih luas. Direktur P&I James Ryan mengatakan klaim besar telah mendorong rasio gabungan sektor ini menjadi 111 persen dari 96 persen pada tahun sebelumnya, meskipun ada pengembalian investasi positif sebesar 5,9 persen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
