Media Asuransi, GLOBAL – Sektor asuransi non-jiwa Malaysia diperkirakan akan memiliki prospek yang stabil, didukung oleh upaya regulasi untuk meningkatkan penetrasi asuransi dan penghapusan bertahap tarif pada asuransi kendaraan bermotor dan kebakaran. Demikian dikutip dari laporan lembaga global rating asuransi A.M. Best.
Melansir Insurance Asia, Senin, 22 Desember 2025, dalam laporan terbaru Market Segment Outlook tentang pasar asuransi non-jiwa Malaysia, AM Best menyatakan bahwa sektor ini tetap berada pada posisi yang baik untuk pertumbuhan, meskipun pertumbuhan PDB riil Malaysia diperkirakan akan melambat dalam jangka pendek akibat tekanan ekonomi global.
Penetrasi asuransi non-jiwa masih berada di angka satu digit rendah, dan Bank Negara Malaysia terus mendorong perluasan cakupan asuransi dan takaful. Laporan tersebut menyebutkan bahwa pertumbuhan juga akan didukung oleh meningkatnya permintaan terhadap produk asuransi digital dan perlindungan terhadap bencana alam.
|Baca juga: Premi Asuransi Kendaraan Bermotor Malaysia Diramal Tembus US$3,3 Miliar di 2030
Tarif premi diperkirakan akan meningkat akibat inflasi tinggi dan klaim yang lebih sering. AM Best menambahkan bahwa liberalisasi tarif kemungkinan akan mendorong inovasi produk, meningkatkan standar layanan, dan memungkinkan penetapan harga yang lebih mencerminkan risiko yang mendasarinya.
Bank Negara Malaysia telah secara bertahap melonggarkan tarif asuransi kendaraan bermotor dan kebakaran sejak Juli 2016. Menurut AM Best, pendekatan bertahap ini memberikan fleksibilitas penetapan harga yang lebih besar bagi perusahaan asuransi seiring pergeseran pasar menuju penetapan harga berbasis risiko.
|Baca juga: Malaysia Kembali Aktifkan Komite Mekanisme Pengaduan Asuransi Kesehatan, Ini Tujuannya!
Meskipun langkah ini diperkirakan akan memberikan tekanan pada penetapan harga dalam jangka pendek hingga menengah, hal ini dianggap mendukung keberlanjutan jangka panjang industri asuransi.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa langkah-langkah regulasi yang sedang berlangsung bertujuan untuk mengendalikan inflasi medis dan meningkatkan hasil underwriting di segmen asuransi kesehatan.
Pada saat yang sama, risiko terkait iklim yang lebih tinggi, terutama akibat banjir parah, mendorong tindakan regulasi lebih lanjut untuk memperkuat kesiapan dan manajemen risiko perusahaan asuransi.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
