Media Asuransi, JAKARTA – Pasar asuransi parametrik diperkirakan mencapai US$51,3 miliar pada 2034, didorong pertumbuhan tahunan sebesar 12,6 persen. Proyeksi ini disampaikan Global Market Insights yang mencatat nilai pasar pada 2024 berada di angka US$16,2 miliar.
Melansir Insurance Asia, Kamis, 11 Desember 2025, pertumbuhan pasar dipicu meningkatnya risiko terkait perubahan iklim yang mendorong perusahaan mencari produk yang mampu memberikan pembayaran klaim cepat dan otomatis.
Adopsi asuransi parametrik juga terus meluas di sektor pertanian, energi, perjalanan dan industri yang bergantung pada rantai pasok. Laporan tersebut menyebutkan polis terkait bencana alam mendominasi 70 persen premi parametrik global pada 2024. Perusahaan menjadi pembeli terbesar dengan kontribusi sekitar setengah dari total permintaan.
|Baca juga: Kadin Beberkan 3 Alasan Utama Mengapa Sistem Ketahanan Kesehatan Jadi Kebutuhan Mendesak
|Baca juga: Prudential Indonesia Dukung Penuh Kebijakan OJK untuk Perkuat Ekosistem Asuransi Kesehatan
Teknologi seperti IoT, kecerdasan buatan dan machine learning turut mempercepat ekspansi pasar karena memungkinkan pemantauan data real time dan pemicu klaim yang lebih presisi. Smart contract berbasis blockchain juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi pembayaran serta menekan potensi kecurangan.
Asia Pasifik tercatat sebagai kawasan dengan pertumbuhan tercepat berkat tingginya paparan risiko iklim dan meningkatnya kesadaran akan solusi transfer risiko alternatif. Sejumlah pemain besar di segmen ini meliputi AXA, Allianz, Chubb, AIG, Aon, dan Lloyd’s of London.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
