Media Asuransi, GLOBAL – Allied Market Research mengungkapkan pasar asuransi ponsel pintar global diperkirakan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 11,8 persen dari 2021 hingga 2030. Pertumbuhan ini dengan Asia-Pasifik (APAC) sebagai wilayah dengan pertumbuhan tercepat.
Melansir Insurance Asia, Jumat, 15 Agustus 2025, Amerika Utara memimpin pasar pada 2020, dengan 60 persen konsumen lebih memilih asuransi ponsel dan 62 persen aktif menggunakannya. Selain itu, APAC berhasil bertumbuh didukung oleh biaya perbaikan yang tinggi, penawaran promosi, dan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
|Baca juga: BKPM Dorong Hilirisasi dan Energi Hijau Tetap Ramah Lingkungan
|Baca juga: Lembaga Think Tank Dituntut Mengedepankan Keilmuan dan Analisis yang Kuat
Di sisi pasar global yang senilai US$24,6 miliar pada 2020 juga diperkirakan mengalami kenaikan mencapai US$74,5 miliar pada 2030. Pertumbuhan pasar didorong oleh meningkatnya insiden kerusakan akibat kecelakaan, pencurian, serangan malware, gangguan perangkat, dan biaya perbaikan smartphone modern yang lebih tinggi.
Penurunan penjualan ponsel pintar dianggap sebagai hambatan utama, sementara permintaan akan produk asuransi inovatif menawarkan peluang di masa depan. Berdasarkan jenis ponsel, ponsel pintar premium dicatatkan mendominasi pangsa pasar pada 2020, didukung oleh risiko dan biaya kerusakan yang lebih tinggi pada perangkat ini.
|Baca juga: Indef: Indonesia Perlu Sumber Pertumbuhan Baru di Tengah Ancaman Ekonomi Global
|Baca juga: Indef: Banyak Lembaga Think Tank yang Kehilangan Independensi
Lebih lanjut, segmen ponsel pintar menengah dan atas diperkirakan tumbuh paling cepat, didorong oleh adopsi global yang meningkat dan penurunan harga perangkat, mendorong perusahaan asuransi untuk merancang rencana asuransi yang disesuaikan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News