Media Asuransi, GLOBAL – Pasar asuransi rumah diperkirakan mencatat tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 8,32 persen dari 2026 hingga 2032. Hal ini didorong oleh semakin intensifnya risiko iklim dan semakin seringnya terjadi bencana alam.
Melansir Insurance Asia, Senin, 15 Desember 2025, pertumbuhan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh meningkatnya kejadian banjir, angin topan, kebakaran hutan, dan badai hebat yang meningkatkan risiko kerusakan properti.
Sedangkan nilai pasar asuransi rumah mencapai US$276,65 miliar pada tahun lalu. Sementara pemilik rumah juga mencari polis asuransi yang komprehensif dan bernilai tinggi untuk mengurangi eksposur keuangan dan memastikan keamanan aset jangka panjang.
|Baca juga: OJK Catat Penyaluran Kredit Perbankan Melambat Jadi 7,36% di Oktober 2025
|Baca juga: OJK Sebut 6 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus hingga 25 November 2025
|Baca juga: Pembiayaan Multifinance Hanya Tumbuh 0,68% Jadi Rp505,30 Triliun di Oktober 2025
Sementara itu, perusahaan asuransi mengadopsi alat analisis canggih, pemodelan prediktif, dan penilaian risiko iklim untuk mengoptimalkan penetapan harga premi. Meningkatnya kesadaran akan klaim juga mempercepat akuisisi pelanggan dan meningkatkan permintaan terhadap cakupan khusus yang berfokus pada bencana.
Peralihan ke arah solusi mitigasi risiko ini memperkuat potensi pendapatan dan mendorong perluasan pasar yang berkelanjutan. Namun, kenaikan biaya premi dan struktur harga yang berfluktuasi merupakan hambatan utama dalam perluasan pasar.
Lebih lanjut, Amerika Utara dan Eropa mempertahankan kepemimpinan pasar, sementara Asia-Pasifik memberikan peluang pertumbuhan yang tinggi bagi perusahaan asuransi yang menargetkan perluasan wilayah perkotaan dan pelanggan yang mengutamakan digital.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
