1
1

Pasar Reasuransi Siap untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutam Jelang Renewal 1 Januari

Ilustrasi. | Foto: ukalapak.com

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Aon terkait Musim Pembaruan Reasuransi 2023 menyoroti prospek yang positif. Pasar reasuransi global siap menghadapi musim perpanjangan yang lebih teratur dan dapat diprediksi menjelang 1 Januari 2024. Penguatan hubungan dan skenario penawaran dan permintaan yang seimbang, dan juga didukung oleh tidak adanya peristiwa bencana yang signifikan.

Setelah pengaturan ulang harga bencana properti dan tingkat retensi pada Januari 2023, pembaruan berikutnya pada bulan April, Juni, dan Juli terbukti lebih dapat diprediksi. Reasuradur menetapkan kembali selera risiko mereka, dan perusahaan asuransi dengan mahir menavigasi dinamika pasar yang terus berkembang, yang mengarah ke lintasan yang lebih stabil.

Salah satu perkembangan penting yang berkontribusi terhadap stabilitas ini adalah pertumbuhan kapasitas yang stabil sepanjang tahun. Aliran modal masuk dari investor pihak ketiga, reasuradur tradisional, dan sekuritas yang terkait dengan asuransi (ILS) telah meremajakan pasar. Kebangkitan pasar ILS, khususnya, telah berperan penting dalam sektor bencana properti, mengirimkan sinyal yang jelas kepada segmen tradisional.

|Baca juga: Gandeng Enact Holdings, Core Specialty Memasuki Pasar Reasuransi Hipotek

Aon memperkirakan bahwa modal reasuransi global telah melonjak sebesar 10,7 persen, yaitu sebesar US$620 miliar sejak kuartal ketiga tahun 2022. Lonjakan ini terutama disebabkan oleh laba ditahan, pemulihan nilai aset, dan investasi baru di pasar obligasi bencana. Meskipun tren ini menggembirakan, pasar masih memiliki beberapa hal yang harus diselesaikan sebelum mencapai level sebelum pandemi.

Stabilitas pasar reasuransi yang baru tecermin lebih lanjut dalam hasil yang lebih baik pada paruh pertama tahun ini, meskipun kerugian bencana alam yang lebih tinggi dari rata-rata industri. Perusahaan reasuransi telah mencapai tingkat pengembalian rata-rata tahunan yang mengesankan atas ekuitas umum sebesar 17,7 persen, peningkatan yang mencolok dari tahun sebelumnya yang hanya 1,2 persen, meskipun dengan basis modal yang lebih rendah.

Tren positif ini akan terus berlanjut, dengan para reasuradur yang menunjukkan minat yang tinggi terhadap bisnis bencana properti, terutama di lapisan menengah ke atas. Tantangan tetap ada dalam menempatkan lapisan yang lebih rendah yakni  kebutuhan penanggung lebih mendesak, tetapi peluang berlimpah bagi reasuradur untuk menjadikan diri mereka sebagai mitra strategis jangka panjang pada titik-titik keterikatan ini.

Selain itu, pasar reasuransi kecelakaan tetap menarik karena adanya perbaikan tingkat suku bunga yang mendasari dan peningkatan hasil investasi. Meskipun kapasitas kerugian cukup besar, reasuradur menerapkan disiplin dalam menghadapi inflasi ekonomi dan sosial serta perkembangan kerugian tahun sebelumnya.

Sementara pasar bersiap untuk pembaruan 1 Januari yang kuat, pasar tetap waspada terkait frekuensi bencana alam, yang telah menjadi tantangan. Paruh pertama tahun 2023 menyaksikan aktivitas bencana terkait cuaca dengan frekuensi tinggi yang sedang berlangsung, terutama dari bahaya sekunder yang dimodelkan. Namun, perusahaan reasuransi telah berhasil menjauhkan diri dari kerugian ini, berkat peningkatan retensi dan pergeseran dari penyediaan perlindungan bencana secara agregat.

|Baca juga: Pasar Reasuransi Antisipasi Lonjakan Pertumbuhan Suply and Demand yang Tidak Seimbang

Dengan pasar reasuransi yang lebih berkelanjutan, perusahaan asuransi dan reasuransi sekarang dapat mengalihkan fokus mereka ke arah inovasi dan pertumbuhan. Reasuransi warisan sangat diminati, dan peluangnya terus berkembang, terutama di segmen seperti reasuransi hipotek, yang mengalami keterbatasan kapasitas dan kenaikan harga yang signifikan. Stabilitas dan profitabilitas pasar yang baru ditemukan sangat penting dalam mengatasi tantangan yang lebih luas dalam industri asuransi, seperti kesenjangan perlindungan dalam pertanggungan bencana alam.

Laporan Aon’s 2023 Weather Climate Catastrophe Insight mengungkapkan bahwa hanya 43 persen dari US$340 miliar kerusakan akibat bencana alam pada tahun 2022 yang dilindungi oleh asuransi. Ada peluang besar untuk menutup kesenjangan ini dan mendukung masyarakat yang rentan dan ekonomi lokal. Selain itu, sektor reasuransi dapat memainkan peran penting dalam mengatasi risiko yang muncul terkait dengan tren transformatif.

Analisis Aon mengidentifikasi lebih dari US$80 miliar peluang pertumbuhan premi yang terkait dengan megatren seperti Metaverse, Mobilitas Bersama, dan Kekayaan Intelektual. Memanfaatkan kecerdasan buatan melalui analisis preskriptif dapat membuka peluang untuk mendapatkan tambahan premi sebesar US$100 miliar.

Sebagai kesimpulan, meskipun ketidakpastian mungkin akan terus berlanjut pada paruh kedua tahun 2023, pasar reasuransi terlihat lebih teratur dan tangguh daripada sebelumnya. Dengan stabilitas yang lebih baik ini, pasar sekarang berada dalam posisi yang lebih baik untuk berkolaborasi secara konstruktif dan memprioritaskan solusi yang berpusat pada klien, memperkuat proposisi nilainya, dan mendorong inovasi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan asuransi yang terus berkembang.

 

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post NAIC: 70 Persen Perusahaan Asuransi Rumah Gunakan Teknologi AI
Next Post Unit Syariah Bank Sinarmas dan PT Pos Indonesia Berkolaborasi Penyediaan KUR Syariah

Member Login

or