1
1

PAYDI Terpengaruh Awan Gelap IHSG, Pengamat: Lebih Baik Perusahaan Asuransi Kembali Jual Proteksi Murni!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan volatilitas yang cukup signifikan. Kondisi ini bukan tidak mungkin memengaruhi kinerja industri asuransi jiwa terutama Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi atau PAYDI.

Pengamat Asuransi sekaligus Dosen Asuransi Wahju Rohmanti menilai kinerja PAYDI memang sangat erat kaitannya dengan kondisi pasar modal. Karenanya tidak heran jika pasar modal mengalami fluktuasi yang tinggi akan memengaruhi kinerja dari produk asuransi tersebut.

|Baca juga: Dicecar BEI soal Transaksi Saham Jumbo, Begini Penjelasan Manajemen Amman Mineral (AMMN)!

|Baca juga: Harganya Melonjak tapi Warren Buffet Tetap Ogah Beli Emas: Tidak Hasilkan Arus Kas!

“PAYDI memang bersinggungan erat dengan kondisi pasar investasi dan kenaikan atau penguatan IHSG merupakan salah satu indikator positif untuk dunia investasi dan perekonomian negara,” ucap Wahju, kepada Media Asuransi, dikutip Kamis, 23 Oktober 2025.

Namun, ia menegaskan, pergerakan pasar modal bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi minat masyarakat terhadap produk PAYDI. Ia menyebutkan faktor utama justru terletak pada tingkat kepercayaan publik terhadap industri asuransi itu sendiri.

“Namun yang memengaruhi minat pembelian PAYDI yang utama adalah kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi,” jelasnya.

|Baca juga: Darya Varia Laboratoria (DVLA) Tebar Dividen Interim Rp45,9 Miliar, Cek Jadwalnya!

|Baca juga: Fransiskus Ruly Borong Saham Chandra Daya Investasi (CDIA), Apa Tujuannya?

Menurut Wahju saat ini masyarakat justru memiliki akses yang jauh lebih mudah untuk berinvestasi secara mandiri melalui berbagai platform digital. Kondisi ini membuat calon nasabah memilih untuk berinvestasi langsung di instrumen pasar modal tanpa melalui produk asuransi seperti PAYDI atau bahkan reksa dana.

Berangkat dari pengalamannya bekerja di industri asuransi dan investasi, ia menilai, perusahaan asuransi sebaiknya kembali pada esensi utama bisnisnya, yakni menyediakan perlindungan finansial murni bagi masyarakat.

|Baca juga: Terbitkan Surat Utang Rp2 Triliun, Petrindo (CUAN) Catat Kelebihan Permintaan

|Baca juga: Wamenkeu Ajak Negara ASEAN Perkuat Kerja Sama Hadapi Tantangan Ekonomi Global

“Kalau menurut pendapat saya pribadi dari pengalaman bekerja di asuransi dan kemudian di investasi, akan lebih baik jika perusahaan asuransi kembali fokus menjual proteksi murni,” tutup Wahju.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bos BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Terkendali di Tengah Ketidakpastian Global
Next Post Kredit Perbankan Hanya Tumbuh 7,70% di September, Bos BI: Pelaku Usaha Masih Wait and See!

Member Login

or