Media Asuransi, GLOBAL – Peak Re, mencatat laba bersih sebesar US$160 juta pada paruh pertama tahun 2023, dibandingkan dengan kerugian bersih tahun sebelumnya sebesar US$103 juta.
Peak Re melaporkan pendapatan reasuransi sebesar US$750 juta, mencerminkan sedikit penurunan dari US$971 juta pada periode yang sama tahun 2022. Rasio gabungan Properti & Kecelakaan (P&C) meningkat secara signifikan, mencapai 82,2% dibandingkan 108,4% pada periode yang sama tahun lalu.
Dilansir laman Reinsurance News, aset bersih Peak Re tetap stabil di US$1,3 miliar, sementara rasio solvabilitasnya juga dilaporkan sebesar 287%, meningkat secara signifikan dari 261% pada paruh pertama tahun 2022.
Selama paruh pertama tahun 2023, Peak Re membukukan laba investasi tahunan sebesar 4,6%. Perusahaan juga melaporkan pendapatan investasi sebesar US$74 juta, dibandingkan dengan kerugian US$95 juta pada periode yang sama tahun 2022.
|Baca juga: Peak Re Alami Kerugian sebesar US$79,8 Juta
Peningkatan hasil investasi ini terutama disebabkan oleh imbal hasil pendapatan berulang yang lebih tinggi, dan penurunan kerugian yang belum direalisasi pada portofolio pendapatan tetap dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2022, kata perusahaan reasuransi tersebut.
Pada tanggal 30 Juni 2023, aset yang dapat diinvestasikan dan aset bersih Peak Re masing-masing mencapai US$3,0 miliar dan US$1,3 miliar. Peak Re mempertahankan posisi solvabilitas yang kuat, dengan rasio kecukupan solvabilitas sebesar 287%.
Mengomentari prospek untuk sisa tahun 2023, CEO Peak Re, Franz-Josef Hahn, mengatakan bahwa upaya pihaknya dalam penyeimbangan kembali portofolio terus membuahkan hasil dalam menghadapi pasar yang semakin sulit.
“Kami telah membangun portofolio P&C berkualitas tinggi yang terdiversifikasi dengan baik dalam hal lini bisnis dan geografi. Selain itu, bisnis L&H kami tetap menjadi kontributor kuat bagi bisnis reasuransi kami dan terus berkembang. Mengingat kuatnya permintaan reasuransi dan harga P&C yang lebih tinggi, saya yakin kita sedang menuju salah satu tahun paling menguntungkan dalam sejarah perusahaan,” katanya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News