1
1

Pendapatan Premi Asuransi Hong Kong Tembus US82,91 Miliar, Ini Penggerak Utamanya!

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/Ngampol7380 from Envato

Media Asuransi, GLOBAL – Data dari Otoritas Asuransi Hong Kong (HKIA) menyebutkan industri asuransi Hong Kong mencatatkan pendapatan premi bruto sebesar US$82,91 miliar (HK$637,8 miliar) sepanjang 2024. Pencapaian ini ditopang oleh pertumbuhan di sektor asuransi jangka panjang maupun asuransi umum.

Merujuk laman Insurance Asia, Selasa, 29 April 2025, untuk sektor asuransi jangka panjang, premi dari bisnis baru, tidak termasuk program pensiun, mencapai US$28,57 miliar (HK$219,8 miliar), naik 21,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kontribusi terbesar berasal dari bisnis individu nonlinked senilai US$27,05 miliar (HK$208,1 miliar), yang mencakup produk participating dan nonparticipating.

|Baca juga: Laba Bersih BTPN Syariah Tumbuh 18% di Kuartal I

|Baca juga: Obligasi Rp289,2 Miliar Milik MNC Kapital (BCAP) Segera Jatuh Tempo

Bisnis individu linked tetap stabil di angka US$1,46 miliar (HK$11,2 miliar). Sementara itu, premi dari pengunjung asal China Daratan meningkat 6,5 persen menjadi US$8,16 miliar (HK$62,8 miliar), atau setara 28,6 persen dari total premi bisnis individu baru.

Dari segi produk, sekitar 59 persen kebijakan yang dibeli oleh pengunjung daratan adalah asuransi jiwa seumur hidup, 28 persen merupakan asuransi penyakit kritis, dan lima persen berupa asuransi kesehatan. HKIA akan memperbarui data lebih lanjut dalam laporan paruh pertama 2025.

Total premi pendapatan bisnis aktif mencapai US$69,86 miliar (HK$537,4 miliar), meningkat 11,4 persen. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan bisnis individu non-linked, bisnis linked, dan program pensiun, masing-masing dengan pertumbuhan dua digit.

Di sektor asuransi umum, total premi bruto dan neto masing-masing tercatat US$13,07 miliar (HK$100,5 miliar) dan US$9,06 miliar (HK$69,7 miliar). Lini bisnis seperti Kecelakaan & Kesehatan, Tanggung Gugat Umum, Kerusakan Properti, dan Kendaraan Bermotor menjadi kontributor utama premi.

|Baca juga: Atasi Permasalahan Sampah, PP Properti (PPRO) Ajak Pengembang Properti Adopsi Praktik Berkelanjutan

|Baca juga: Pacu Bisnis UKM, Maybank Indonesia (BNII) Genjot Customer Centricity dan Perluas Kemitraan

Meskipun ada perubahan Risk-Based Capital (RBC) sejak 1 Juli, yang membuat perbandingan antar tahun menjadi kurang relevan, namun sektor ini tetap mampu mencatatkan laba operasional US$1,05 miliar (HK$8,1 miliar) yang sebagian besar ditopang oleh bisnis Kerusakan Properti.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
IHSG
Prev Post IHSG Sesi I Lanjutkan Penguatan Senin
Next Post Harga Pangan Turun

Member Login

or