Media Asuransi, JAKARTA – PT Equity Life Indonesia melaporkan kinerjanya pada kuartal I/2023. Berdasar laporan keuangan perseroan (unaudited) per kuartal I/2023, Equity Life membukukan pendapatan premi sebesar Rp187,9 miliar, jumlah tersebut menurun 6 persen jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp199,9 miliar.
Sedangkan dari jumlah investasi mengalami kenaikan yang tipis, karena investasi perseroan berhasil menyentuh angka Rp2,34 triliun di kuartal I/2023, dengan demikian jumlah tersebut naik 4 persen lebih tinggi dari kuartal yang sama pada tahun 2022 yang hanya sebesar Rp2,26 triliun.
Kinerja positif lainnya terlihat dari jumlah aset yang turut meningkat, yakni pada tiga bulan pertama di 2023, Equity Life mencatat jumlah aset sebesar Rp2,59 triliun atau naik 3,6 persen jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp2,49 triliun.
Demikian pula dengan ekuitas, Equity Life mencatat ekuitas sebanyak Rp469 miliar atau meningkat 10,6 persen dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp423,9 miliar.
|Baca juga: Kantor Equity Life Ditutup, AAJI Tegaskan Beroperasi Sesuai Aturan
Di sisi lain, angka total kerugian komprehensif mengalami penurunan sebesar 381,5 persen, yakni pada kuartal pertama tahun ini jumlah total kerugian komprehensif perseroan menyentuh Rp18,3 miliar, sedangkan di kuartal I/2022 kerugian komprehensif sebesar Rp3,8 miliar.
Untuk kerugian setelah pajak, di kuartal I/2023, perseroan mencatat kerugian sebesar Rp19,82 miliar atau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang masih membukukan laba sebesar Rp4,53 miliar.
Sementara jika melihat dari beban klaim perusahaan, di kuartal pertama tahun ini perseroan mencatat penurunan, yakni beban klaim tercatat sebesar Rp133,01 miliar di 3 bulan awal tahun ini, turundibandingkan Rp140,9i miliar di 3 bulan tahun awal 2022.
Lebih lanjut pada jumlah beban, perseroan mencatat sebesar Rp201,05 miliar untuk kuartal I/2023, atau menurun jika dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang sebesar Rp205,22 miliar.
Sedangkan, angka kewajiban perseroan menunjukkan kenaikkan, yakni pada tiga bulan pertama tahun 2023 perseroan mencatat kewajiban sebesar Rp2,12 triliun, sedangkan di tiga bulan pertama tahun 2022 perseroan hanya mencatat sebesar Rp2,07 triliun.
Terakhir, untuk rasio pencapaian solvabilitas, perseroan berhasil mencatat angka RBC sebesar 224,76 persen di kuartal I/2023, angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang menyentuh 210,23 persen.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News