Media Asuransi, GLOBAL – Liberty Mutual Holding Company Inc (LMHC) dan anak perusahaannya melaporkan pendapatan premi neto sebesar US$11,88 miliar di kuartal I/2023, angka ini meningkat 2,8 persen jika dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang sebesar US$11,56 miliar.
Kemudian kerugian sebelum pajak sebesar US$63 juta di kuartal I/2023, dan beban pajak penghasilan sebesar US$16 juta.
Lebih lanjut, rugi bersih yang diatribusikan kepada LMHC sebesar US$74 juta untuk tiga bulan awal di 2023, versus laba bersih yang diatribusikan kepada LMHC sebesar US$498 juta periode yang sama di tahun 2022.
|Baca juga: Liberty Mutual Jajaki Penjualan Bisnis di Spanyol, Portugal, dan Irlandia
Lalu untuk rasio pencapaian solvabilitas, perseroan berhasil mencatat angka RBC sebesar 103,2 persen di kuartal I/2023, angka ini meningkat jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya, yakni 98,9 persen.
“Untuk kuartal pertama, kami melaporkan kerugian bersih yang disebabkan oleh LMHC sebesar US$74 juta, terutama karena peningkatan kerugian bencana yang sebagian besar didorong oleh badai cuaca buruk di Midwest,” kata Presiden & CEO Liberty Mutual, Tim Sweeney.
Inflasi terus membebani hasil personal lines yang mendasarinya karena suku cadang, bahan, dan biaya tenaga kerja tetap tinggi. Mengingat lingkungan tren kerugian yang meningkat ini, LMHC terus mendorong tarif dan telah mencapai kenaikan tarif perpanjangan premium sebesar 12,8% di US personal lines selama 12 bulan terakhir.
“Juga di kuartal tersebut, bisnis global risk solutions kami menunjukkan kemajuan menuju target rasio gabungan yang kami nyatakan sebelumnya dengan total rasio gabungan sebesar 97,5%, peningkatan 2,2 poin dari kuartal pertama 2022,” tambah Tim Sweeney.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
