1
1

Pengamat Minta Purbaya Kaji Ulang Strategi Penyelesaian Masalah Asuransi Jiwasraya

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. | Foto: LPS

Media Asuransi, JAKARTA – Pengamat Asuransi Wahju Rohmanti mengungkapkan harapannya kepada menteri keuangan (menkeu) yang baru yakni Purbaya Yudhi Sadewa mengenai penyelesaian kasus Asuransi Jiwasraya yang hingga kini belum selesai sepenuhnya.

Kasus Jiwasraya dianggap penting karena dampaknya terhadap para pemegang polis yang sampai saat ini belum mendapatkan klaim secara penuh. Jika ini terselesaikan maka bukan tidak mungkin bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi Tanah Air.

|Baca juga: 4 Jurus Ampuh yang Perlu Dilaksanakan Menkeu Purbaya Demi Selamatkan Industri Asuransi

|Baca juga: Figur Purbaya Disebut Bawa Angin Segar untuk Memperkuat Arah Kebijakan Pemerintah

Wahju menjelaskan saat Sri Mulyani Indrawati menjadi menkeu strategi bail in dipilih dengan membentuk perusahaan cangkang baru yaitu IFG Life untuk menyelamatkan Jiwasraya tanpa melakukan bail out atau penyuntikan dana negara secara langsung.

“Namun bail in ini nyatanya hanya menambah nafas institusi atau memperpanjang durasi polis. Tetapi relatif tidak membayar klaim pemegang polis,” ujar Wahju, kepada Media Asuransi, dikutip Selasa, 16 September 2025.

Oleh karena itu, Wahju berharap, Menkeu Purbaya dapat melakukan kajian ulang terhadap strategi penyelesaian kasus Jiwasraya agar ditemukan solusi yang benar-benar memberikan pembayaran nyata kepada para pemegang polis.

|Baca juga: Pemerintah Luncurkan Program Paket Ekonomi 2025 Demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi

|Baca juga: Purbaya Diminta Kebut Penyelesaian Kasus Jiwasraya, Pengamat: Pulihkan Kepercayaan Publik ke Industri Asuransi

“Harapan saya Pak Purbaya dapat mengkaji kembali untuk menemukan solusi agar ada pembayaran riil bagi pemegang polis,” tutup Wahju.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Aplikasi PINTU Luncurkan xStocks
Next Post Menkeu Purbaya Diminta agar Kasus seperti Isa Rachmatarwata Tidak Lagi Terjadi

Member Login

or