Media Asuransi, Jakarta – PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) membuktikan dukungan Presidensi G20 Indonesia melalui pengembangan digitalisasi. Presidensi G20 Indonesia di tahun ini diyakini menjadi ajang bangkitnya ekonomi Indonesia. Sesuai tema yang diusung, ‘Recover Together, Recover Stronger’ Indonesia akan mengajak negara-negara anggota G20 untuk bangkit secara bersama-sama.
Momentum ini, menurut Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara, menjadi komitmen semua pihak dalam mendongkrak bangkitnya ekonomi Indonesia dan dunia. “Salah satu agenda prioritas jalur keuangan dalam Presidensi G20 Indonesia adalah ‘Financial Inclusion: Digital Financial Inclusion & SME Finance’,” kata Diwe dalam keterangan resminya, Minggu, 6 Maret 2022.
Diwe mengatakan, sejak 5 tahun yang lalu Asuransi Jasindo secara berkelanjutan fokus pada pengembangan digitalisasi dalam menjalankan bisnis asuransi. “Hal ini menjadi komitmen Asuransi Jasindo untuk mendorong produktivitas, keamanan, dan kemudahan masyarakat dalam memanfaatkan produk asuransi,” tuturnya.
|Baca juga: Jasindo Genjot Digitalisasi untuk Penjualan Asuransi Kendaraan di 2022
Beberapa digitalisasi yang telah dilakukan, aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP) dan Aplikasi Proteksi Pertanian (PROTAN) yang merupakan aplikasi terkait Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dikembangkan secara mobile.
“Kami juga mengembangkan Aplikasi Awak Kapal Perikanan (AKP) yang merupakan aplikasi untuk entry penutupan Asuransi Awak Kapal Perikanan dan Aplikasi Virtual Claim yang merupakan aplikasi untuk mempermudah klaim secara daring,” lanjut Diwe.
“Tak sampai di situ, juga membuat Aplikasi Jasindo Health, Aplikasi Easy, dan Aplikasi Asuransi Nelayan. Pada 2019 Asuransi Jasindo juga mengembangkan Web Apps Jasindo, Aplikasi Konsorsium Kemendag, dan Aplikasi Customer Relationship Management (CRM),” paparnya.
Melalui aplikasi tersebut, Asuransi Jasindo juga akan memanfaatkan kapabilitas digital seperti data management, advance management, big data, dan artificial intelligence.
“Pengembangan digitalisasi juga berkembang dengan menggandeng beberapa mitra seperti Blibli dan Igloo, perusahaan asuransi digital asal Singapura,” tutur Diwe.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News