Media Asuransi, GLOBAL – Perempuan di Asia kini semakin siap menghadapi tantangan finansial dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Survei terbaru Sun Life Asia mengungkapkan 65 persen perempuan merasa lebih mapan secara keuangan dari ibu mereka di usia yang sama.
Dilansir dari Insurance Asia, Jumat, 28 Februari 2025, namun di balik kemajuan ini, biaya kesehatan masih menjadi momok yang menghambat kestabilan finansial mereka. Studi bertajuk ‘Women’s Wealth in Focus: Building Confidence and Security‘ ini melibatkan lebih dari 3.000 perempuan di Hong Kong SAR, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam.
Hasilnya, banyak perempuan yang masih terbebani tanggung jawab keluarga. Sebanyak 44 persen ibu mengaku stres karena harus membagi dukungan finansial antara anak dan orang tua mereka.
|Baca juga: Penasihat Presiden Bocorkan Sumber Modal Danantara yang Sebenarnya
|Baca juga: Harga Emas Kian Kinclong, Cicil Emas BSI (BRIS) Melejit 174,32%
Menariknya, meski 61 persen perempuan menyisihkan tabungan untuk merawat orang tua, namun hanya 16 persen yang berharap akan mendapat dukungan finansial dari anak-anak mereka di masa depan. Hal ini menandakan perubahan besar menuju kemandirian finansial.
Namun, ancaman terbesar bagi keuangan perempuan tetaplah biaya kesehatan. Sebanyak 57 persen responden menyebut pengeluaran medis sebagai kendala utama dalam keuangan mereka, diikuti keterbatasan akses investasi dan kurangnya edukasi finansial yang masing-masing disebut oleh 41 persen responden.
Bahkan, 67 persen perempuan mengaku keputusan keuangan mereka lebih banyak dipengaruhi faktor kesehatan dibandingkan dengan pembelian rumah (40 persen) atau perubahan penghasilan (39 persen).
Ketika berbicara soal prioritas keuangan, kebanyakan perempuan menganggap keamanan finansial berarti memiliki dana darurat yang cukup (70 persen), penghasilan pasif yang stabil (54 persen), dan terbebas dari utang (53 persen).
Sementara bagi para ibu, tujuan keuangan utama mereka meliputi tabungan pendidikan anak (56 persen), membangun dana darurat (49 persen), dan mengajarkan literasi keuangan kepada anak-anak mereka (47 persen).
|Baca juga: Danantara Dapat Modal Awal Rp300 Triliun, Pengamat: Bisa Dibilang Uang Panas!
|Baca juga: Resmi Diluncurkan Prabowo, BSI (BRIS) Jadi Bank Emas Pertama di Indonesia
Meski semakin melek finansial, namun masih ada kesenjangan dalam pemahaman terhadap produk keuangan. Sebanyak 59 persen perempuan mengaku pemahaman mereka masih terbatas, terutama dalam aspek seperti saldo hipotek dan tingkat pengembalian investasi.
Selain itu, meskipun 63 persen perempuan lebih nyaman berkonsultasi dengan penasihat keuangan perempuan, dua pertiga dari mereka kesulitan menemukan produk keuangan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Chief Agency Officer Sun Life David Lim mengatakan survei ini membuktikan perempuan semakin fokus membangun tabungan dan kemandirian finansial. Namun, tantangan besar masih menghadang, terutama tingginya biaya kesehatan yang terus menjadi kekhawatiran utama perempuan di Asia.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News