Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Syariah (Manulife Syariah) terus memperkuat strategi pengelolaan klaim kesehatan untuk mencegah potensi fraud serta praktik overutilisasi layanan di rumah sakit. Salah satu langkah yang dilakukan Manulife Syariah adalah menggandeng perusahaan third-party administrator (TPA) sebagai mitra strategis dalam menjalin hubungan dan komunikasi dengan jaringan rumah sakit di seluruh Indonesia.
Presiden Direktur Manulife Syariah, Fauzi Arfan, mengatakan bahwa saat ini pihaknya bekerja sama dengan TBA Company sebagai mitra pengelola hubungan dengan rumah sakit. Melalui skema tersebut, Manulife Syariah menilai bahwa sebagian besar rumah sakit telah menjalankan layanan secara wajar, selama komunikasi antara perusahaan asuransi dan fasilitas kesehatan terjalin dengan baik.
|Baca juga:Manulife Syariah Pastikan Tak Ada Lonjakan Klaim di Bencana Banjir Sumatra
“Tapi sebenarnya sebagian besar hospital itu oke, selama komunikasinya berjalan dengan baik. Untuk membangun komunikasi yang baik, salah satunya ya dengan cara kita (Manulife Syariah) punya TBA,” ujar Fauzi, dalam Wawancara Eksklusif bersama Media, dikutip Senin, 22 Desember 2025.
Untuk membangun komunikasi yang efektif tersebut, Manulife Syariah memaksimalkan peran TPA yang memiliki keahlian khusus dalam menjembatani kepentingan perusahaan asuransi dengan rumah sakit, terutama dalam proses administrasi dan pengelolaan klaim.
Dalam hal ini, Manulife Syariah menggandeng Halodoc sebagai mitra TPA. Kerja sama ini bukan dalam bentuk aplikasi layanan kesehatan yang umum digunakan masyarakat, melainkan sebagai administrator pihak ketiga yang didukung jaringan rumah sakit serta kapabilitas teknologi yang kuat.
|Baca juga;Tren Haji dan Umrah Jadi Peluang Pertumbuhan Manulife Syariah Indonesia
Menurut Fauzi, Halodoc memiliki kemampuan teknologi dan cakupan jaringan rumah sakit yang luas, sehingga dapat membantu Manulife Syariah dalam melakukan verifikasi serta penilaian klaim secara lebih akurat dan terukur.
“Dengan networking yang cukup sangat kuat dari Halodoc itu membantu mana saja klaim-klaim yang proper, mana klaim-klaim yang perlu untuk dipertanyakan. Mekanisme seperti ini,” ujar Fauzi.
|Baca juga:Deswa Optimistis Aturan Baru MAB Bisa Pangkas Klaim Asuransi Kesehatan secara Signifikan
Selain menggandeng TPA, Manulife Syariah juga didukung oleh tim dokter internal yang cukup besar, termasuk dokter-dokter yang terlibat langsung dalam proses penilaian klaim. Namun demikian, Fauzi menegaskan bahwa untuk menjangkau layanan kesehatan di seluruh Indonesia secara optimal, kolaborasi dengan mitra eksternal tetap menjadi kebutuhan strategis.
“Tim klaim kita juga ada banyak. Tapi tetap untuk menjangkau banyak rumah sakit, kita memakai customer base, (yang tersebar) Indonesia. Kita (Manulife Syariah) ingin melayani masyarakat sebaik mungkin,” ucapnya.
Ke depan, Manulife Syariah optimistis bahwa penguatan jaringan rumah sakit, pemanfaatan teknologi digital, serta kolaborasi dengan TPA akan menjadi pondasi penting dalam menjaga kualitas layanan klaim kesehatan, sekaligus mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
