1
1

Perkuat Tata Kelola, IFG Luncurkan Whistleblowing System 

Holding perasuransian dan pembiayaan. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan, dan Investasi kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik melalui kolaborasi bersama anak perusahaan.

Kali ini, IFG meluncurkan sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system/WBS) yang dinamai “IFG Integritas”. Resmi diluncurkan pada Rabu, 23 November 2022, IFG Integritas merupakan sistem pelaporan pelanggaran independen yang diprakarsai oleh fungsi Satuan kerja Audit Internal IFG (SKAI).

Sistem ini dikembangkan, berkolaborasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dikelola secara profesional dan independen oleh PT Deloitte Advis Indonesia. Sistem ini dibangun dengan tujuan untuk memberikan kesempatan bagi stakeholder internal maupun eksternal IFG dan anak perusahaan untuk melaporkan dugaan pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan.

Turut hadir meresmikan peluncuran platform IFG Integritas, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Johanis Tanak. Dia mengapresiasi upaya proaktif IFG untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait pencegahan tindak pidana korupsi atau pelanggaran di lingkungan perusahaan khususnya BUMN.

|Baca juga: Diganjar Peringkat idAAA, IFG Terbitkan MTN Rp2 Triliun

KPK berharap bahwa hadirnya IFG Integritas dapat menjadi alat pemetaan titik rawan tindak pidana korupsi (tipikor) sehingga memungkinkan perusahaan dapat menjaga reputasi dan integritas ke depannya,” jelasnya.

Komisaris Utama IFG, Fauzi Ichsan, menambahkan bahwa IFG Integritas merupakan wujud perjanjian kerja sama antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan BUMN. Penerapan WBS adalah bagian dari perkembangan dunia korporasi modern, yakni  transparansi, reputasi, integritas dan pengelolaan risiko yang prudent, yang didasari nilai AKHLAK BUMN sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Kami yakin bahwa penerapan WBS terintegrasi adalah bagian penting untuk kemajuan kita semua dalam mencapai cita-cita kita ke depan,” jelasnya.

Direktur Utama IFG, Robertus Billitea, memaparkan bahwa kehadiran IFG Integritas sangat penting dalam ekosistem IFG. Menurutnya, jika melihat keadaan industri finansial di dunia, salah satu pemicu utama kegagalan industri dipicu oleh adanya fraud.

Dalam komitmen IFG untuk menjadi grup perusahaan yang terpercaya dan prudent, kami berinisiatif untuk mendirikan sebuah sistem whistleblowing yang dinamai IFG Integritas, sebagai salah satu early warning system yang diharapkan dapat membantu dalam menjaga integritas insan IFG dan memperkuat praktik tata kelola perusahaan yang baik,” tuturnya.

|Baca juga: IFG Komitmen Terapkan Nilai-Nilai DEI dan ESG

Dalam implementasinya, IFG Integritas memungkinkan segenap karyawan IFG dan anak perusahaan, serta para pemangku kepentingan lainnya untuk turut serta mengawasi perusahaan secara proaktif, guna memastikan integritas perusahaan tetap terjaga dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Komitmen penguatan tata kelola melalui whistleblowing system ini sejalan dengan koridor transformasi holding beserta anak perusahaan. Sehingga terwujud proses bisnis operasional dan manajemen perusahaan yang prudent, akuntabel dan berkelanjutan. Serta diharapkan dapat berdampak pada pertumbuhan fundamental bisnis di industri keuangan non-bank nasional.

Kepala Divisi SKAI – IFG, Yullyan Fuad, mengatakan jenis laporan pelanggaran yang bisa dilaporkan dalam IFG Integritas di antaranya adalah dugaan korupsi suap, gratifikasi yang belum dilaporkan, penipuan, serta pelanggaran hukum dan peraturan perusahaan lainnya.

Jika karyawan mendapati adanya dugaan pelanggaran, maka mereka dapat melaporkannya melalui 7 saluran pelaporan terintegrasi yang dapat digunakan dalam IFG Integritas: Telepon, Email, Website, Surat, SMS, Whatsapp chat, dan Faksimile,” katanya.

Yullyan menambahkan, laporan yang masuk, baik secara anonim maupun tidak, kemudian akan dikirim oleh IFG Integritas kepada tim pelaporan pelanggaran yang telah ditunjuk, untuk kemudian segera diproses untuk ditindaklanjuti. Fleksibilitas dari sistem pelaporan ini diharapkan dapat mendorong IFG dan seluruh anak perusahaan menjadi tempat yang aman, adil dan jujur untuk bekerja.

“Implementasi sistem ini sejalan dengan penerapan value AKHLAK BUMN yang diharapkan akan mendukung implementasi tata kelola perusahaan yang baik di IFG dan anak perusahaan,” tambah Yullyan. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Belanda dan Ekuador Berebut Posisi 1, Qatar dan Senegal Butuh Poin Juga
Next Post Agilicus Bermitra dengan Ridge Canada Bantu Bisnis UKM Akses Asuransi Siber

Member Login

or