Media Asuransi, GLOBAL – Abacus Global Management menyebutkan investor Asia menunjukkan minat yang lebih besar terhadap asuransi jiwa sekunder atau life settlements. Hal ini lantaran mereka mencari imbal hasil yang tidak terikat pada pasar ekuitas, kredit, atau properti.
Melansir Insurance Asia, Senin, 15 September 2025, meskipun sudah mapan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, namun life settlements masih berada pada tahap awal jika di Asia.
|Baca juga: Mulai Rp1 Juta, Nasabah Kini Bisa Investasi SBN Sekunder Langsung dari Livin’ by Mandiri
Sedangkan minat semakin meningkat di Singapura, Hong Kong, dan Jepang di mana investor institusional dan kantor keluarga menggunakan kelas aset ini untuk mendiversifikasi portofolio dan menghasilkan arus kas yang stabil, yang didukung oleh perusahaan asuransi AS dengan peringkat tinggi.
|Baca juga: Begini Harapan Bos DAI kepada Menkeu Purbaya untuk Kemajuan Industri Asuransi Indonesia
|Baca juga: Investor Asal Korea Selatan Lepas Seluruh Kepemilikan Saham di Bank KB Indonesia, Ada Apa?
Secara global, life settlements mewakili peluang senilai triliunan dolar. Bahkan, di Amerika Serikat saja, lebih dari US$200 miliar polis asuransi jiwa kadaluarsa setiap tahun. Hal ini seringkali disebabkan oleh pemegang polis yang tidak mengetahui opsi lain.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News