Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Bank (Overweight) – 2023F outlook: Another year for strong earnings growth, analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo mengatakan meredanya inflasi diperkirakan menjadi pertimbangan bagi bank sentral di seluruh dunia untuk mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Untuk meredam tekanan inflasi domestik dan pelemahan rupiah, dia menjelaskan BI menaikkan suku bunga 175bps dalam empat kali pertemuan pada Agustus-November 2022 menjadi 5,25%. “Ekonom kami memperkirakan BI menaikkan BI7DRR menjadi 6,0% di 2023F,” jelasnya.
|Baca juga: OJK Perpanjang Restrukturisasi Kredit, Klaim Asuransi Kredit Akan Turun
Untuk tahun 2023, Handiman memperkirakan pertumbuhan kredit 12% di sektor perbankan. Dia percaya bahwa meskipun ada banyak tantangan, pelonggaran pembatasan mobilitas merupakan kunci percepatan pemulihan bisnis.
Lebih lanjut, Handiman percaya bahwa suku bunga simpanan yang lebih tinggi akan memicu aliran uang ke dalam sistem perbankan, sehingga menyediakan likuiditas bagi bank. “Kami percaya bahwa kenaikan tingkat suku bunga akan menguntungkan bagi perbankan, terutama bank-bank besar.”
Handiman percaya bahwa perpanjangan kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit untuk satu tahun lagi hingga Maret 2024 akan menjadi katalis kinerja positif lainnya. Semua bank di bawah coverage Mirae sudah mengindikasikan CoC yang lebih rendah pada tahun 2023.
Pada akhirnya, Handiman mempertahankan rating Overweight di sektor perbankan. Neraca yang solid dari bank-bank besar dan ekonomi domestik yang relatif kuat akan memungkinkan bank-bank tersebut untuk membukukan pertumbuhan laba yang solid. “Pilihan utama kami adalah BBRI dan BBNI.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
