Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Deloitte dalam Global Insurance Outlook menunjukkan pasar asuransi khusus diperkirakan bernilai US$130,1 miliar pada 2027. Adapun angka tersebut naik signifikan dibandingkan dengan 2022 yang hanya sebesar US$81,5.
Hal ini sebagian besar didasarkan pada tiga faktor utama, yakni ketepatan penilaian risiko pada tingkat yang lebih mikro; inovasi teknologi asuransi; dan meningkatnya frekuensi bencana.
“Saya pikir seiring berjalannya waktu, dan terutama dengan perusahaan asuransi, mereka lebih tepat dalam mengidentifikasi hal-hal yang berisiko tinggi, sedang dan rendah, dibandingkan dengan apa yang terjadi 20 tahun yang lalu,” kata COO CAC Specialty Eric Joost, dikutip dari laman Insurance Business, Senin, 29 Januari 2024.
|Baca: 7 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK, Legislator: Peringatan Awal kepada Industri!
“Pada tahun-tahun sebelumnya, kami memiliki lebih banyak kapasitas naif yang mungkin masuk ke beberapa pasar ini, di mana para pemain menambatkan harga atau mempertahankan harga lebih rendah, hal baik untuk klien, tetapi seiring berjalannya waktu menciptakan beberapa tantangan di stabilitas jumlah pasar juga ketersediaan reasuransi,” tambahnya.
Hal ini telah didukung oleh perkembangan teknologi yang didukung oleh insurtech, terutama dalam pasar siber.
“Risiko siber tentu saja menjadi pasar yang akan berkontribusi pada ukuran pasar khusus secara material. Dan kemudian ada produk lain di bidang risiko kontinjensi dan pajak, serta perwakilan dan jaminan, kami menyebutnya tanggung gugat transaksi, di mana sektor khusus ini berinovasi dengan sangat unik dan mengembangkan bisnis dengan sangat cepat,” katanya.
Terakhir, ketika bencana alam menjadi lebih merusak dan meluas, perusahaan asuransi utama mungkin akan mengalami kesulitan untuk menyeimbangkan antara premi dan imbal hasil.
“Dari sudut pandang bencana alam, Anda dapat melihat bagian dari pasar tersebut di mana meskipun harga-harga telah meningkat, setidaknya pada tingkat meta. Anda tidak melihat cukup banyak modal yang tercipta untuk menghasilkan keuntungan,” kata Joost.
“Hal itu akan memberikan lebih banyak tekanan pada perusahaan asuransi utama, yang pada gilirannya, memberikan tekanan pada harga. Pada akhirnya, ini hanya matematika yang masuk ke neraca keuangan perusahaan asuransi dan mereka akan bereaksi sesuai dengan itu,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News