1
1

Pertumbuhan Pesat Asuransi Siber Bikin Industri Lebih Berhati-hati, Kenapa?

Ilustrasi. | Foto: nao.org.uk

Media Asuransi, JAKARTA – Pertumbuhan pesat asuransi siber telah membuat perusahaan asuransi berhati-hati terhadap eksposur yang berlebihan. Hal itu disebabkan oleh tantangan dalam menilai risiko, mengelola klaim, dan kurangnya data histori.

Selain itu, para pelaku industri menyebutkan, penilaian risiko dan kesulitan pembatasan pada eksposur merupakan kekhawatiran terbesar dalam menawarkan asuransi siber. Pasalnya, satu serangan siber dapat berdampak terhadap beberapa pemegang polis secara bersamaan.

Analis Senior Asuransi GlobalData Ben Carey Evans mencatat asuransi siber berbeda dengan asuransi tradisional. Hal itu lantaran asuransi siber tidak memungkinkan perusahaan untuk membatasi cakupan pada area tertentu yang berisiko tinggi.

|Baca juga: Harga Emas Kian Kinclong, Cicil Emas BSI (BRIS) Melejit 174,32%

|Baca juga: Saham MNC Digital Entertainment (MSIN) Masuk FTSE Global Equity Index

“Hal ini menciptakan keseimbangan yang sulit antara mencoba meningkatkan tingkat penetrasi dan mengembangkan produk serta mencoba menekan premi untuk menarik pelanggan karena tingkat risiko yang terus meningkat,” kata Carey, dilansir Insurance Asia, Rabu, 26 Februari 2025.

Carey menambahkan meskipun perusahaan asuransi akan mendapatkan lebih banyak data historis dari waktu ke waktu, namun risikonya akan terus meningkat seiring dengan semakin canggihnya ancaman siber.

Adapun hal yang dapat dilakukan untuk memitigasi kekhawatiran serangan siber adalah menunjukkan nilai perlindungan siber kepada bisnis dan mengembangkan kebijakan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Premi Sompo Insurance di 2024 sebesar Rp2,95 T, Porsi Terbesar Asuransi Properti
Next Post Permata Bank (BNLI) dan AirAsia Rewards Luncurkan AirAsia Card untuk Manjakan Nasabah

Member Login

or