Media Asuransi, JAKARTA – Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (PERUJI) memfasilitasi Indonesia Underwriting Summit (IUS) ke-4 di Alila Hotel, Solo pada 16-17 Mei 2023. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keterampilan underwriter.
Seminar ini diikuti oleh 146 peserta yang berprofesi sebagai underwriter jiwa, tim produk, penilai klaim serta praktisi bidang terkait lainnya dari perusahaan asuransi jiwa dan reasuransi. Seminar pada perhelatan IUS 2023 ini mengusung tema utama “Underwriting: Beyond Pandemic”, membahas topik-topik yang relevan dengan situasi saat ini.
Direktur Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan OJK, Supriyono, hadir sebagai keynote speaker di IUS 2023. “PERUJI sebagai salah satu sarana bertukar informasi antar underwriter memegang peranan penting dalam proses kerja underwriter. Informasi yang lengkap mendorong keputusan underwriting yang lebih sehat yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas portofolio perusahaan. Hal ini akan menciptakan bisnis yang sehat dan sustain sehingga perusahaan asuransi dapat melaksanakan kewajibannya kepada pemegang polis dengan baik,” katanya.
|Baca juga: Underwriters Meluncurkan EOS, MGA Baru untuk Teknologi Akses Layanan Kesehatan bagi Klien Agen dan Broker
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, yang turut hadir secara virtual, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan IUS 2023. Menurut Budi, underwriting summit yang diadakan PERUJI relevan dengan roadmap asuransi Indonesia, yaitu salah satunya adalah penguatan dan pengembangan sumber daya manusia.
Menurut dia, seiring dengan penambahan kepemilikan polis terutama individual yang sudah melewati 28 juta, yang artinya 10 persen dari penduduk di Indonesia sudah memiliki asuransi jiwa namun masih ada 90 persen penduduk yang belum dilindungi asuransi. Secepatnya diperlukan inklusi asuransi.
“Kita sebagai insan asuransi perlu untuk bertumbuh, semakin berkualitas dan semakin dicintai masyarakat. Selanjutnya untuk Asuransi Jiwa Kredit, perlu ada perhatian khusus salah satunya di bidang underwriting. PERUJI bisa membuat best practice underwriting baik untuk pertanggungan jiwa, penyakit kritis, pertanggungan kesehatan dan pertanggungan jiwa kredit,” ujar Budi.
Selain dihadiri oleh OJK dan AAJI, seminar ini juga menghadirkan pemateri dari para pakar underwriting di Indonesia maupun perusahaan multinasional. Seperti Melissa Chew dari RGA, Nico Demus dari Indonesia Re (Persero), Pratap Chawla & Kenneth Pah dari UnderwriteMe, Jeffrey Seow dari Gallagher Re, Nicole Tan dari Willis Towers Watson, Jonathan Sternberg dan Mona Jamtani dari MEDIX, Benny Hadiwibowo dari INARE, dan W Agung Wibowo dari Consultant, Insurance Legal Practitioner.
|Baca juga: Tingkatkan Kinerja Underwriter, PERUJI Lakukan Regenerasi Kepengurusan
Ketua PERUJI, Radix Yunanto, mengungkapkan bahwa asuransi merupakan salah satu pilar ekonomi yang memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Sehingga butuh kolaborasi dan semangat yang sama antara pelaku asuransi di Indonesia untuk menumbuhkan kembali industri ini.
Pria yang menjabat sebagai Head of Division-Life Reinsurance Underwriting, Client Management & Business Development PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) ini menyampaikan bahwa salah satu kunci penting dalam perusahaan asuransi jiwa adalah proses underwriting. Melalui proses underwriting yang baik dan benar, masyarakat akan mendapatkan produk asuransi yang tepat dengan beban premi yang sesuai dengan risiko yang dimiliki.
“Sehingga tercipta keadilan dalam pembebanan premi bagi perusahaan asuransi dan juga nasabah. Hal ini tentunya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi dan dapat menumbuhkan kembali industri ini ke arah positif,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu, 17 Mei 2023.
“PERUJI sebagai Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia memiliki komitmen untuk berperan dalam peningkatan bisnis asuransi jiwa guna mencapai pembangunan Indonesia yang berkelanjutan,” ujar Radix.
Sejak dibentuk pada 2014, PERUJI telah mengadakan rangkaian kelas underwriting, seminar, workshop, dan tiga Underwriting Summit (Mei 2017, Agustus 2018 dan Agustus 2019). Hal ini sebagai bentuk komitmen PERUJI dalam meningkatkan pengetahuan, profesionalisme, dan keterampilan para underwriter jiwa.
“Dari seminar ini, diharapkan peserta mendapat pembelajaran dan acuan yang berkelanjutan untuk menentukan langkah dan tindakan yang lebih baik di masa mendatang. Karena hal ini dapat meningkatkan keterampilan teknis, kualitas keputusan, serta memperluas wawasan mereka dalam underwriting khususnya dan di industri perasuransian pada umumnya,” tutur Radix.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News