Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi jiwa di Taiwan mencatatkan pendapatan premi sebesar US$35,16 miliar (NT$1.134,2 miliar) pada semester pertama 2024, meningkat 2,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Taiwan Insurance Institute (TII), pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan premi tahun pertama (FYP) sebesar 7,24 persen menjadi US$11,62 miliar (NT$374,8 miliar).
Produk tradisional menjadi pendorong utama dengan peningkatan 18,28 persen yoy, menghasilkan FYP sebesar US$7,56 miliar (NT$243,9 miliar). Namun, produk terkait investasi mengalami penurunan FYP sebesar 8,79 persen menjadi US$4,06 miliar (NT$130,8 miliar).
|Baca juga: Kinerja Industri Asuransi Jiwa Taiwan Bervariasi di Kuartal III/2024, Ini Rinciannya!
Dilansir laman Insurance Asia, Rabu, 18 Desember 2024, pendapatan premi perpanjangan relatif stagnan di angka US$23,55 miliar (NT$759,4 miliar), hanya naik 0,04 persen dibandingkan H1 2023.
Pada periode yang sama, perusahaan asuransi menerbitkan 24,93 juta polis baru dengan total pertanggungan sebesar US$578,53 miliar (NT$18,63 triliun), melampaui kinerja semester I/2023. Hingga akhir Juni, total 245,85 juta polis aktif dengan nilai pertanggungan US$3,696 miliar (NT$119,21 triliun) menunjukkan pertumbuhan stabil.
|Baca juga: Industri Asuransi Umum Taiwan Diproyeksikan Tumbuh 6,8% hingga 2028
Manfaat yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi jiwa mencapai US$41,16 miliar (NT$1.327,9 miliar). Dari total itu, 90,27 persen berasal dari manfaat asuransi jiwa dan anuitas, termasuk manfaat penyerahan polis sebesar US$27,49 miliar (NT$886,6 miliar), manfaat bagi yang bertahan hidup US$4,8 miliar (NT$154,7 miliar), dan klaim medis sebesar US$3,33 miliar (NT$107,5 miliar).
Sektor investasi juga mencatatkan kinerja kuat dengan laba bersih investasi meningkat 36,63 persen menjadi US$21,75 miliar (NT$701,7 miliar), didukung oleh dividen, keuntungan modal yang direalisasikan, dan kenaikan nilai tukar mata uang asing. Secara keseluruhan, industri asuransi jiwa Taiwan meraih laba bersih sebesar US$6,17 miliar (NT$198,9 miliar) selama H1 2024.
Dalam persiapan menuju implementasi standar akuntansi IFRS 17 pada 2026, fokus industri mulai bergeser ke produk perlindungan dibandingkan produk berbasis tabungan.
Meski mencatat pertumbuhan positif, tantangan seperti ketidakpastian ekonomi global dapat memengaruhi kepercayaan investor. TII menyebutkan, mempertahankan momentum pendapatan premi pada paruh kedua 2024 menjadi kunci bagi keberlanjutan industri.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News