Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi domestik Karibia sedang bergulat dengan musim pembaruan reasuransi yang menantang tahun ini. Hal ini disampaikan dalam laporan terbaru oleh AM Best.
Kawasan ini telah mengalami penurunan kapasitas reasuransi antara 10% dan 15% pada tahun 2023, terutama didorong oleh faktor-faktor seperti meningkatnya peristiwa non-model di Amerika Serikat dan Eropa, suku bunga yang tinggi, dan kuatnya dolar bagi perusahaan reasuransi Eropa.
Penurunan ketersediaan reasuransi mempunyai konsekuensi yang signifikan bagi pasar asuransi Karibia. Yang paling penting, pemegang polis utama menghadapi kenaikan suku bunga yang besar.
Untuk mengatasi berkurangnya kapasitas, perusahaan asuransi telah meningkatkan retensi primer dan memperluas sub-lapisan asuransi mandiri untuk memaksimalkan batas yang dapat mereka peroleh untuk menara yang kelebihan kerugian. Langkah-langkah ini, meskipun diperlukan, juga memaparkan operator terhadap risiko modal tambahan.
Dilansir laman Reinsurance News, AM Best mengantisipasi bahwa situasi ini akan memberikan tekanan pada profitabilitas perusahaan asuransi Karibia dalam waktu dekat. Banyak dari perusahaan asuransi utama ini sangat bergantung pada reasuransi karena kurangnya modal untuk mempertahankan sejumlah besar premi tambahan. Akibatnya, mereka sangat sensitif terhadap perubahan tarif dan persyaratan reasuransi.
|Baca juga: Goldman Sachs: WTW Berencana Meluncurkan Perjanjian Reasuransi
Analis Keuangan Senior AM Best, John McGlynn, menjelaskan bahwa operator yang tidak dapat memperoleh batasan atau agregat yang lebih tinggi terpaksa mengurangi jumlah bisnis yang mereka rencanakan untuk ditulis atau menjadi kreatif dan menempatkan risiko yang lebih besar di pasar fakultatif untuk menghemat agregat untuk perusahaan yang lebih kecil. Beberapa operator utama terpaksa menghentikan pelanggannya karena keterbatasan kapasitas reasuransi.
Dampak dari tekanan reasuransi meluas ke perjanjian pembagian kuota (QS), yakni partisipasi berkelanjutan dari perusahaan reasuransi sering kali dikondisikan pada kenaikan tarif primer yang signifikan. Meskipun perusahaan asuransi umum di Karibia memperoleh hasil positif pada tahun 2022 karena pemulihan ekonomi pascapandemi dan terbatasnya aktivitas badai, lingkungan reasuransi saat ini telah menyebabkan peningkatan biaya.
Premi bruto untuk perusahaan asuransi AM dengan peringkat terbaik di kawasan ini tumbuh menjadi US$1,9 miliar, dengan laba bersih agregat mencapai US$24,9 juta. Namun, premi bersih hanya meningkat sebesar 5,0%, terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya reasuransi dan peningkatan batas properti/agregat untuk menutupi eksposur yang lebih besar.
Laporan ini juga menyoroti kerentanan perekonomian Karibia, yang bergantung pada permintaan eksternal untuk pertumbuhan. Peristiwa seperti pandemi Covid-19, invasi Rusia ke Ukraina, dan kondisi keuangan global telah menggarisbawahi perlunya diversifikasi di negara-negara tersebut, yang seringkali bergantung pada kegiatan seperti pariwisata, jasa keuangan, dan ekspor komoditas.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News