Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi menunjukkan minat pada pasar swasta dan model operasional baru saat mereka beradaptasi dengan pasar yang volatile. Hal ini diungkapkan dalam laporan Asuransi Global tahunan ke-14 BlackRock.
Melansir Insurance Asia, Senin, 27 Oktober 2025, inflasi tetap menjadi kekhawatiran utama bagi perusahaan asuransi global dengan 63 persen yang menganggapnya sebagai risiko utama.
|Baca juga: Kemenkeu Sebut Aset Dana Pensiun Indonesia Melesat, tapi Masih Tertinggal dari Negara OECD
|Baca juga: Investasi Dapen Masih Didominasi SBN dan Deposito, Bos OJK Beberkan Alasannya!
Laporan ini mensurvei 463 investasi senior profesional di 33 pasar, yang mengelola aset senilai US$23 triliun secara gabungan. Dalam survei itu, ditemukan hanya 12 persen berencana meningkatkan eksposur risiko investasi secara keseluruhan pada 2025.
Namun sebanyak 30 persen memperkirakan akan meningkatkan alokasi ke pasar swasta, sementara 58 persen berencana mempertahankan level saat ini pada kredit swasta, infrastruktur, dan strategi multi-alternatif karena menjadi peluang paling populer.
Di sisi lain, pasar publik tetap menjadi inti portofolio, dengan 73 persen perusahaan asuransi mempertahankan alokasi mereka dan 21 persen meningkatkannya. Tema utama pada laporan di tahun ini adalah pergeseran menuju model operasional yang lebih fleksibel dengan sekitar 85 persen perusahaan asuransi mengadopsi struktur pengelolaan aset hibrida.
|Baca juga: Kredit Perbankan Hanya Tumbuh 7,70% di September, Bos BI: Pelaku Usaha Masih Wait and See!
|Baca juga: 2 Pejabat Antam Dipanggil KPK, Manajemen Tegaskan Dukung Penegakan Hukum
Diketahui teknologi memainkan peran yang semakin penting dengan sebagian besar responden berinvestasi dalam perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan atau AI untuk alat portofolio, risiko, dan analitik.
Dalam 12 bulan ke depan, 67 persen perusahaan asuransi berencana menggunakan reinsurance sidecars, 54 persen mengharapkan untuk memperluas penggunaan modal pihak ketiga, dan 53 persen bertujuan untuk memperkuat kemampuan captive, sehingga asuransi juga tetap mempertahankan tujuan keberlanjutan mereka.
Di sisi lain, infrastruktur energi bersih tetap menjadi tema investasi utama untuk tahun kedua berturut-turut, disebutkan oleh 55 persen responden, diikuti oleh infrastruktur inti sebesar 51 persen dan obligasi hijau sebesar 38 persen.
“Perusahaan asuransi menghadapi volatilitas dengan disiplin sambil mencari peluang jangka panjang di pasar swasta,” pungkas Strategis Asuransi Global BlackRock Mark Erickson.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
