Media Asuransi, GLOBAL – Data dari Clearwater Analytic menyebutkan perusahaan asuransi saat ini mempercepat pergeserannya ke pasar swasta melalui manajer aset eksternal. Sebanyak 21 persen pergeseran dari aset ini dialokasikan ke pasar swasta.
Melansir Insurance Asia, Selasa, 8 Juli 2025, analisis ini mencakup 101 manajer aset asuransi dan konsultan dengan dana kelolaan atau Assets Under Management (AUM) sebesar US$4,5 triliun atau bisa dikatakan naik dari 15 persen pada 2022 dan tujuh persen pada 2015.
|Baca juga: Premi Anjlok 24%, FWD Indonesia Ubah Fokus Bisnis ke Proteksi dan Unitlink
|Baca juga: OJK Harap Industri Asuransi Jadi Lembaga Keuangan yang Sistemik, Kenapa?
Akun umum tak terafiliasi merujuk pada investasi milik perusahaan asuransi yang dikelola oleh manajer aset pihak ketiga. Dalam akun ini, 17 persen investasi pendapatan tetap sekarang berada dalam kredit swasta, dibandingkan dengan 12 persen pada 2022 dan empat persen pada 2015.
Untuk investasi ekuitas, 39 persen berada dalam ekuitas swasta atau alternatif ekuitas. Investasi pendapatan tetap swasta mencakup 31 persen dalam penempatan swasta, 28 persen dalam hipotek dan real estat, dan 17 persen dalam kredit pasar menengah.
Kepemilikan ekuitas swasta dipimpin oleh dana ekuitas swasta dan modal ventura (42 persen) dan real estat (33 persen). Meningkatnya peralihan ke pasar swasta terjadi karena perusahaan asuransi mencari hasil dan diversifikasi di tengah dinamika pasar yang berubah.
|Baca juga: DBS: Likuiditas Perbankan di Indonesia Memang Ketat
|Baca juga: Modal Besar Saja Tidak Cukup, Pengamat Asuransi Kasih Warning Ini tentang Konsolidasi Reasuransi!
Laporan Pengalihdayaan Investasi Asuransi (IIOR) 2025, yang diproduksi oleh Clearwater Analytics bermitra dengan DCS Financial Consulting, mencatat peningkatan 24 persen tahun-ke-tahun dalam AUM akun umum yang tidak terafiliasi.
Selama dekade terakhir, AUM kelas aset swasta dalam akun-akun ini telah tumbuh dari kurang dari US$50 miliar menjadi lebih dari US$800 miliar, sementara pendapatan tetap publik telah turun menjadi 79 persen dari total AUM pada 2024 dari 93 persen pada 2015.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News