1
1

Perusahaan Reasuransi Global Mendesak Kenaikan Harga

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan-perusahaan reasuransi terbesar di dunia berencana untuk mendorong kenaikan harga lebih lanjut pada pembaruan reasuransi akhir tahun, memanfaatkan kenaikan signifikan yang mereka kenakan pada cedent pada pembaruan awal tahun ini.

Saat presentasi di acara Rendez-Vous de Septembre minggu ini di Monte Carlo, Monaco, para perusahaan reasuransi besar ini menyatakan bahwa meskipun kenaikan harga pembaruan pada 1 Januari 2024 kemungkinan tidak akan separah saat pembaruan 1 Januari 2023, kerugian bencana besar yang terus berlanjut, dan inflasi akan mendorong harga lebih tinggi.

Dilansir dari Business Insurance, pertemuan ini menandai dimulainya musim pembaruan reasuransi, dengan sebagian besar fokus pada penetapan harga reasuransi properti. Empat perusahaan reasuransi terbesar di Eropa, yakni Munich Reinsurance Co, Swiss Reinsurance Co Ltd, Hannover Re SE, dan Scor SE, semuanya memberikan presentasi pada pertemuan tersebut mengenai pandangan mereka terhadap pasar.

Meskipun ada kenaikan harga yang signifikan pada akhir tahun 2022 dan selama pembaruan pada pertengahan tahun 2023, tarif kemungkinan akan naik lagi pada akhir tahun, kata Jean Paul Conoscente, CEO properti/korban global di perusahaan asuransi Prancis Scor yang berbasis di New York.

|Baca juga: AM Best: Premi Reasuransi Besar di Asia  Pasifik Tumbuh 8,1 Persen

“Tahun lalu, kenaikan harga cat property berkisar 40% hingga 50% dibandingkan tahun lalu. Kami tidak memperkirakan kenaikan sebesar itu pada tahun ini, namun kemungkinan besar masih akan mencapai dua digit, mungkin bisa disebut dua digit rendah,” katanya.

Menurut Conoscente, perubahan dalam retensi pada perpanjangan baru-baru ini juga berarti bahwa perusahaan asuransi mempertahankan lebih banyak risiko. “Secara keseluruhan, harga perlu ditingkatkan lebih lanjut baik bagi pemegang polis maupun pemegang polis,” katanya.

“Modal pasar reasuransi tradisional berjumlah sekitar US$461 miliar, lebih rendah dari rekor tertinggi pada tahun 2021 sebesar US$475 miliar, dan modal alternatif, seperti sekuritas terkait asuransi, mengalami stagnasi pada kisaran US$100 miliar selama lima tahun terakhir,” kata CEO Munich Re, Thomas Blunck. “Kami tidak memiliki aliran modal masuk yang besar dan itu berarti dinamika pasar tidak berubah,” ujarnya.

Blunck menambahkan, dengan meningkatnya kerugian akibat bencana selama bertahun-tahun akibat perubahan iklim dan tingkat inflasi yang tinggi, perusahaan reasuransi menghadapi peningkatan eksposur, yang akan menyebabkan tingkat harga yang lebih tinggi dan perubahan lainnya, seperti peningkatan titik lampiran, pengurangan cakupan-cakupan, dan penyesuaian komisi.

Kepala reasuransi properti/kecelakaan di Hannover Re, Sven Althoff, mengatakan bahwa pasar reasuransi Amerika Utara mengalami perubahan terbesar tahun ini dengan harga dan retensi yang lebih tinggi. “Penurunan kapasitas yang terlihat pada pembaruan pertama bulan Januari menjadi sedikit lebih mudah pada pembaruan pertengahan tahun, namun untuk tahun 2024 kita dapat memperkirakan bahwa tren pasar akan meningkat,” katanya.

Dia tambahkan bahwa inflasi kemungkinan akan mendorong lebih banyak permintaan untuk perlindungan reasuransi dari perusahaan asuransi, namun pasar tetap disiplin.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post CIMB Niaga Tegaskan Komitmen Salurkan Pembiayaan ke Sektor Ekonomi Hijau
Next Post Kapasitas Reasuransi Global Mulai Pulih, Tapi Ketidakpastian Masih Menghantui

Member Login

or