Media Asuransi, GLOBAL – Asuransi Kesehatan Filipina (PhilHealth) mengumumkan perluasan cakupan paket manfaat untuk penyakit jantung hingga 1.629 persen yang mulai berlaku pada 2 Januari 2025. Perubahan ini diumumkan melalui surat edaran 2024-0032 yang diterbitkan pada 21 Desember 2024.
Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung iskemik dan infark miokard akut, menjadi penyebab utama kematian di Filipina. Menurut Otoritas Statistik Filipina (PSA), pada 2023 penyakit jantung iskemik tercatat sebagai penyebab kematian utama dengan 85.192 kasus atau 19 persen dari total kematian di negara tersebut.
|Baca juga: IFG Rombak Susunan Direksi dan Komisaris Askrindo
|Baca juga: Presdir Tugu Insurance Tatang Nurhidayat Kembali ‘Borong’ Saham TUGU
Dilansir dari laman Asia Insurance Review, Selasa, 7 Januari 2024, dalam skema yang diperbarui, warga Filipina dengan penyakit jantung iskemik kini dapat memperoleh cakupan lebih luas untuk perawatan rawat inap.
Salah satu perubahan signifikan adalah peningkatan tarif penggantian untuk prosedur intervensi koroner perkutan, yang kini mencapai PHP523.853 ($9021), hampir 17 kali lebih tinggi dari cakupan sebelumnya yang sebesar PHP30.300. Pasien dapat menjalani prosedur ini di salah satu dari 70 laboratorium kateterisasi yang terakreditasi di Filipina.
Paket manfaat lainnya mencakup pengobatan fibrinolisis untuk melarutkan gumpalan darah, yang tarifnya naik menjadi PHP133.500, atau kenaikan 341 persen dari tarif sebelumnya yang sebesar PHP30.290. Selain itu, paket manfaat untuk layanan medis darurat, rehabilitasi jantung, dan transfer antar fasilitas juga mengalami peningkatan signifikan.
|Baca juga: MK Nyatakan Norma Pasal 251 KUHD Inkonstitusional Bersyarat
|Baca juga: MK: Pasal 251 KUHD adalah Produk Hukum Belanda sehingga Tak Relevan Lagi
PhilHealth berharap peningkatan ini dapat membantu pasien, termasuk mereka yang terkena dampak penyakit jantung selama musim liburan 2024. Hal ini mengingat laporan dari Departemen Kesehatan (DOH) yang mencatat adanya peningkatan kasus penyakit jantung.
PhilHealth juga mencatat kerugian sebesar PHP4,269 miliar (US$75 juta) pada 2023, yang hampir tiga kali lipat dari kerugian tahun sebelumnya akibat kenaikan klaim dan manfaat yang dibayarkan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News