1
1

Platform Digital Terpadu Kunci Transformasi Digital PINDAI

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menegaskan bahwa pilar ketiga dalam pembangunan PT Pusat Informasi Data Industri Asuransi (PINDAI) menjadi komponen kunci yang paling ditunggu oleh industri, yakni pembangunan sistem teknologi informasi (TI) dan platform digital terpadu.

Budi menjelaskan bahwa pilar ini akan menjadi tulang punggung transformasi digital PINDAI, karena memungkinkan industri memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

“Nah tiang ketiga adalah ini yang memang sangat ditunggu-tunggu oleh industri yaitu sistem IT atau platform ya. Jadi tiga tiang ini yang memang menjadi unggulan nanti yang dimana industri ini bisa memanfaatkan secara maksimal,” ujar Budi kepada Media Asuransi, dikutip Selasa, 25 November 2025.

Ia juga mengungkapkan bahwa AAUI telah mendapatkan calon mitra strategis yang akan terlibat dalam pengembangan platfom tersebut. “Kebetulan insya Allah kita sudah mendapat partner yaitu dari Peak3 dan mereka juga bersedia untuk menanamkan investasinya di PT PINDAI ini dengan kurang lebih US$2-3 juta. Ini suatu credit point bagi kita untuk kita bisa bekerjasama dengan pihak luar,” ujarnya.

|Baca juga: AAUI Perkuat Industri Asuransi Umum Lewat Pengembangan Database PINDAI

Peak3 merupakan perusahaan penggerak sistem operasi digital industri asuransi global yang menggabungkan solusi inti asuransi, distribusi, dan kecerdasan buatan (AI). Perusahaan ini disebut akan segera menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PINDAI, dengan target kerja sama dapat dimulai awal tahun depan.

“Peak3 ini adalah perusahaan dari China dan kami insya Allah dalam waktu yang dekat segera akan menandatangani MOU dengan mereka. Sehingga 1 Januari 2026 kita sudah bisa jalan,” tutur Budi.

Lebih jauh, Budi menekankan bahwa pengembangan sistem ini tidak hanya akan menghasilkan produk berbasis TI, tetapi juga memberikan solusi strategis bagi berbagai tantangan digitalisasi di industri asuransi umum.

“Nah outputnya ini tidak hanya berbasis produk yang berbasis IT seperti tadi saya katakan. Untuk AI, proses underwriting, claim tapi lebih kepada juga bagaimana menjawab tantangan di mana industri asuransi umum khususnya yang saat ini masuk ke era digitalisasi,” ucapnya.

Menurut Budi, tantangan terbesar bagi anggota AAUI selama ini adalah besarnya biaya transformasi digital. Namun, dengan hadirnya pilar ketiga PINDAI, AAUI optimistis industri asuransi umum Indonesia dapat memasuki fase digitalisasi yang lebih terarah, terjangkau, dan berkelanjutan.

 

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PINTU Kembali Berpartisipasi sebagai Sponsor Web3 Week Asia 2025
Next Post AAUI Ajukan Relaksasi Ekuitas Minimum Asuransi ke OJK

Member Login

or