Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Kepatuhan dan Legal AXA Financial Indonesia Arta Magdalena menegaskan kekuatan finansial yang dimiliki oleh PT AXA Financial Indonesia (AFI) sudah sangat baik. Pernyataannya merespons terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 23 Tahun 2023 yang mengatur tentang Ekuitas atau Modal Minimum,
“AFI kalau dilihat dari situasi finansial terakhir itu sudah surplus. Jadi memang sudah di atas ketentuan yang diberikan OJK,” ujar Arta, kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 24 April 2024.
Selain itu, Arta menyebutkan, AFI sangat mendukung POJK 23 untuk diterapkan dan AFI tidak menutup peluang untuk masuk ke dalam kelompok 2. “Kita sangat mendukung atas peraturan yang diberikan oleh OJK. Jadi secara posisi kita sudah sangat kuat. Kemudian kita juga sangat terbuka kalau memang harus masuk ke dalam kelompok 2,” ucapnya.
|Baca juga: Optimalkan PMN 2024, Hutama Karya Siap Tuntaskan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra
Melihat dari sisi kesiapan, Arta menambahkan, AFI telah membentuk tim guna melakukan analisis yang saat ini prosesnya masih berjalan. “Terus terang kita secara internal sudah mengadakan analisis yang saat ini masih berproses. Untuk segi minimum ekuitas sudah sangat cukup,” tukasnya.
Perlu diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Peraturan OJK Nomor 23 Tahun 2023 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah.
Beleid tersebut mengatur tentang ekuitas atau modal minimum perusahaan asuransi dan reasuransi yang bakal naik secara bertahap. Dalam konteks itu, peningkatan ekuitas minimum dibagi menjadi dua tahap.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
