Media Asuransi, GLOBAL – Seorang pria berusia 26 tahun ditangkap atas pembunuhan yang disengaja terhadap seorang eksekutif asuransi kesehatan di jalanan New York. Sedangkan para penyidik mendakwanya dengan kepemilikan identitas palsu dan senjata api.
Mengutip The Business Times, Rabu, 11 Desember 2024, penyidik terus menginterogasi Luigi Mangione terkait dengan pembunuhan yang diduga ia lakukan pada minggu lalu, yang memicu perburuan nasional dan berita utama global.
|Baca juga: Asuransi Digital Bersama akan Lepas 12,03% Lembar Saham Saat IPO
|Baca juga: Indonesia Re Bersama Anak Usaha Dukung Pencegahan Korupsi
Dia tiba di pengadilan Pennsylvania dengan mengenakan kaus oblong gelap setelah pukul 18.00 (2300 GMT) pada Senin waktu setempat dan digiring masuk oleh polisi Altoona yang diapit oleh detektif NYPD tempat dia didakwa, menurut siaran penyiar. Mangione akan hadir di pengadilan berikutnya pada 23 Desember.
“Kami tidak membunuh orang dengan darah dingin untuk menyelesaikan perbedaan kebijakan atau mengekspresikan sudut pandang,” kata Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro.
Polisi belum mengonfirmasi laporan bahwa kata-kata ‘menunda’ dan ‘menolak’ -bahasa yang digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menolak klaim- ditulis pada selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian, yang mengisyaratkan kemungkinan motif politik untuk kejahatan tersebut.
|Baca juga: Resesi hingga Ledakan Inflasi Jadi Kekhawatiran Para Pemimpin Bisnis di G20
|Baca juga: Prabowo Bidik Ekonomi Indonesia Tumbuh 8%, Pemerintah Andalkan KEK!
Mangione ditangkap oleh petugas setelah mendapat informasi dari staf di cabang McDonald’s Altoona, tempat ia ditemukan mengenakan topeng saat menggunakan laptop, dan memberikan kartu identitas palsu kepada petugas, seperti yang ditunjukkan dalam dokumen dakwaan.
Mereka kemudian menggeledahnya dan menemukan apa yang disebut polisi sebagai ‘senjata hantu’ yang mampu menembakkan peluru 9MM dan dilengkapi dengan peredam yang dapat dibuat dengan printer 3D. Ketika petugas bertanya apakah ia baru-baru ini ke New York, Mangione menjadi pendiam dan mulai gemetar, menurut pengaduan pidana.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News