Media Asuransi, GLOBAL – Ketua Swiss Re Jacques de Vaucleroy menyatakan meskipun premi asuransi meningkat, namun belum cukup banyak tindakan diambil untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim. Sedangkan masyarakat di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan tarif asuransi yang signifikan pada tahun ini.
Jacques de Vaucleroy mengkritik pembangunan rumah di lokasi berisiko dan menyatakan premi asuransi masih dapat diterima oleh banyak konsumen. Meskipun kenaikan harga ini memicu kemarahan, terutama di Florida di mana premi rata-rata telah melampaui US$5.000, de Vaucleroy percaya kenaikan harga ini bisa mendorong perubahan positif.
Mengutip The Business Times, Selasa, 2 Juli 2024, Peneliti Benjamin Keys dan Philip Mulder menemukan premi asuransi rumah rata-rata di AS naik 33 persen antara 2020 dan 2023, terutama disebabkan kenaikan biaya reasuransi bencana properti. Faktor lain yang berkontribusi termasuk inflasi dan nilai rumah yang lebih tinggi.
|Baca juga: Angka Penduduk Miskin RI Turun Jadi 9,03% hingga Maret 2024
De Vaucleroy berharap kenaikan harga asuransi akan memaksa masyarakat dan pejabat publik untuk lebih proaktif dalam menghadapi risiko iklim, termasuk langkah-langkah adaptasi dan mitigasi. Ia juga menyoroti perlunya kebijakan publik yang lebih efektif dalam menangani risiko ini.
Makalah National Bureau of Economic Research memperkirakan rumah tangga AS yang paling terpapar iklim akan melihat kenaikan premi setidaknya US$700 pada 2053. De Vaucleroy optimistis harga yang lebih tinggi akan mendorong perubahan yang membuat semua orang lebih siap menghadapi risiko di masa depan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News