Media Asuransi, GLOBAL – Pasar asuransi jiwa di Malaysia diproyeksikan tumbuh dari MYR69,1 miliar (US$15,6 miliar) pada tahun 2025 menjadi MYR90,0 miliar (US$20,4 miliar) pada tahun 2029, mencatat tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,8% dalam hal premi tertulis langsung (DWP).
Menurut Database Asuransi Global GlobalData, pasar asuransi jiwa Malaysia diperkirakan akan mencatat pertumbuhan 7,5% pada tahun 2025, didorong oleh permintaan yang stabil untuk produk berbasis proteksi dan produk terkait tabungan.
Pertumbuhan ini akan semakin didukung oleh peningkatan pendapatan rumah tangga, adopsi digital oleh perusahaan asuransi, dan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk memperluas inklusi keuangan.
|Baca juga: Premi Asuransi per Juli 2025 Tumbuh 0,77%
Swarup Kumar Sahoo, Analis Asuransi Senior di GlobalData, menjelaskan pasar asuransi jiwa Malaysia sedang mengalami fase transformatif. Ekspansi pasar ini didorong oleh meningkatnya kesadaran konsumen, inisiatif pemerintah terkait asuransi mikro, dan meningkatnya penetrasi produk asuransi jiwa.
“Peningkatan kepemilikan polis di kalangan masyarakat Malaysia, dari 41,5% pada tahun 2019 menjadi 45,5% pada tahun 2024, menunjukkan tren positif menuju keamanan finansial yang lebih baik bagi mereka,” jelasnya dalam riset dikutip, Jumat, 5 September 2025.
Kerangka kerja Perlindungan Tenang, bagian dari inisiatif asuransi mikro pemerintah, mencatat lebih dari 530.000 langganan produk asuransi mikro dan mikrotakaful pada tahun 2024. Hal ini menyoroti permintaan dan peran asuransi mikro dalam memberikan keamanan finansial, terutama bagi individu berpenghasilan rendah. Meningkatnya penerimaan produk asuransi jiwa di segmen konsumen ini kemungkinan akan meningkatkan inklusivitas dan ketahanan pasar.
|Baca juga: Industri Asuransi di Sri Lanka Catat Premi Naik 16% di Kuartal II/2025
Pada 2 Januari 2025, Bank Negara Malaysia meluncurkan kerangka regulasi bagi Operator Teknologi Asuransi Digital (DITO) untuk mendorong transformasi digital di sektor asuransi. Inisiatif ini, yang merupakan bagian dari Cetak Biru Sektor Keuangan 2022–2026, bertujuan untuk meningkatkan inklusi dan efisiensi pasar. Pembukaan aplikasi lisensi DITO telah mendorong lonjakan minat, yang mencerminkan komitmen terhadap inovasi dan mengatasi kesenjangan perlindungan di pasar asuransi Malaysia.
Sahoo menambahkan fokus pada penggabungan teknologi dengan dukungan pelanggan yang empatik diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan premi. “Kerangka kerja DITO diharapkan dapat menciptakan lanskap yang lebih kompetitif, meningkatkan akses ke produk asuransi bagi populasi yang kurang terlayani, dan mendorong pertumbuhan pasar.”
Asuransi endowmen tetap menjadi produk asuransi jiwa terkemuka, diperkirakan akan mencapai 78% dari DWP asuransi jiwa pada tahun 2025. Jenis produk ini menarik bagi konsumen yang mencari kombinasi perlindungan asuransi dan peluang tabungan atau investasi. Meningkatnya permintaan polis terkait investasi, yang mengalami peningkatan premi bisnis baru sebesar 24,8%, menunjukkan meningkatnya preferensi terhadap solusi asuransi dinamis yang memfasilitasi akumulasi kekayaan.
|Baca juga: Waduh! Pengamat Sebut Kasus Jiwasraya Bikin Premi Asuransi Lari ke Luar Negeri
Sahoo melanjutkan sebaliknya, produk-produk non-linked tradisional mengalami pertumbuhan yang lebih lambat, yang menunjukkan adanya pergeseran perilaku konsumen. Peluncuran produk-produk inovatif yang menggabungkan perlindungan kesehatan dengan pilihan pertanggungan yang fleksibel semakin menegaskan pentingnya menyelaraskan penawaran dengan kebutuhan konsumen.
“Dengan proyeksi CAGR sebesar 6,9% untuk asuransi endowment selama tahun 2025-2029, pasar siap untuk pertumbuhan yang stabil, menghadirkan peluang bagi perusahaan asuransi untuk mendiversifikasi dan meningkatkan strategi keterlibatan pelanggan.”
Asuransi jiwa seumur hidup diperkirakan akan menjadi segmen terbesar kedua, menyumbang 7% dari DWP asuransi jiwa pada tahun 2025. Lini bisnis ini diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang konsisten dari tahun 2025 hingga 2029, didukung oleh perubahan demografi di Malaysia. DWP untuk asuransi jiwa seumur hidup diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan populasi lanjut usia akan keamanan finansial jangka panjang dan solusi perencanaan pensiun.
Lini asuransi jiwa lainnya, seperti asuransi jiwa berjangka dan produk asuransi jiwa lainnya, diperkirakan akan menyumbang sisa 15% pangsa DWP asuransi jiwa pada tahun 2025.
Sahoo menyimpulkan prospek pasar asuransi jiwa di Malaysia tetap optimis. Kombinasi penyempurnaan regulasi, kemajuan teknologi, dan peningkatan kesadaran konsumen akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan di sektor ini selama lima tahun ke depan.
“Perusahaan asuransi yang memprioritaskan inovasi dan penawaran yang berpusat pada pelanggan kemungkinan besar akan meraih pangsa pasar yang lebih besar, memastikan lanskap asuransi yang tangguh dan kompetitif di Malaysia.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News