Media Asuransi, GLOBAL – Jutaan warga Amerika Serikat berpotensi menghadapi kenaikan signifikan premi asuransi kesehatan berbasis Affordable Care Act (ACA) pada 2026. Kenaikan ini diperkirakan terjadi seiring berakhirnya insentif pajak tambahan pada akhir 2025.
Dikutip dari PR Newswire, Rabu, 24 Desember 2025, Analisis KFF menunjukkan rata-rata premi di pasar ACA naik sekitar 26 persen. Tanpa insentif pajak tersebut, sebagian premi bahkan berpotensi meningkat lebih dari dua kali lipat.
Besaran kenaikan berbeda di tiap wilayah. Di North Carolina, premi diperkirakan naik 16–34 persen, Ohio 13–17 persen, Texas 35 persen, Florida 34 persen, dan Pennsylvania 21 persen. Kenaikan juga dipengaruhi faktor usia, pendapatan, dan ukuran keluarga.
|Baca juga: Biaya dan Minimnya Pengetahuan Hambat Kepemilikan Asuransi Kesehatan dan Jiwa
Untuk menekan biaya, sebagian peserta memilih paket dengan premi lebih murah. Namun, langkah ini diikuti dengan beban biaya sendiri yang tinggi, dengan deductible mencapai lebih dari US$7.000.
Di tengah kenaikan premi tersebut, sejumlah masyarakat mulai mencari alternatif di luar asuransi konvensional, termasuk skema healthcare sharing. Salah satu penyelenggara, Liberty HealthShare, mencatat lonjakan minat signifikan sepanjang 2025.
Chief Executive Officer (CEO) Liberty HealthShare, Dorsey Morrow, mengatakan jumlah pertanyaan calon anggota pada November 2025 meningkat lebih dari 300 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dia juga menyebutkan pertumbuhan pendaftaran bulanan terjadi secara konsisten selama lebih dari dua tahun terakhir.
Skema healthcare sharing memungkinkan anggotanya saling berbagi biaya medis tertentu dan tidak berstatus sebagai produk asuransi. Model ini tidak memiliki kewajiban seperti pada paket ACA, namun diklaim dapat menekan biaya kesehatan individu.
Lebih lanjut, Liberty HealthShare menyatakan rata-rata proses berbagi biaya medis dilakukan dalam waktu 30–45 hari. Sepanjang tahun lalu, organisasi tersebut memfasilitasi pembagian biaya medis senilai lebih dari US$454 juta, yang setelah penyesuaian harga menjadi sekitar US$154 juta.
Sejak berdiri pada 1995, Liberty HealthShare mengklaim telah memfasilitasi hampir US$5 miliar pembiayaan biaya medis bagi anggotanya. Meski demikian, pihak pengelola mengingatkan bahwa skema healthcare sharing tidak cocok untuk semua orang dan memiliki ketentuan tersendiri terkait jenis biaya medis yang dapat dibagikan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
