1
1

Premi Asuransi Kesehatan AS Naik Tajam, Gara-gara Kongres Gagal Perpanjang Subsidi

Nasabah sedang membaca ketentuan proses klaim asuransi jiwa. | Foto: Allianz Indonesia

Media Asuransi, GLOBAL – Jutaan warga Amerika Serikat dari kelompok berpenghasilan menengah akan menghadapi kenaikan signifikan premi asuransi kesehatan mulai pekan depan. Hal ini terjadi setelah Kongres Amerika Serikat gagal mengesahkan perpanjangan subsidi bagi masyarakat yang membeli asuransi melalui pasar Affordable Care Act (ACA).

Berakhirnya subsidi tersebut membuat biaya premi asuransi melonjak tajam dan memaksa banyak keluarga meninjau ulang perlindungan kesehatan mereka. Dalam banyak rumah tangga, perempuan menjadi pihak yang paling berperan dalam mengambil keputusan terkait asuransi kesehatan.

Dilansir laman NPR, Senin, 29 Desember 2025, seorang perempuan di Rhode Island, yang hanya ingin disebut dengan inisial B, mengatakan bahwa premi asuransi ACA untuk keluarganya saat ini hampir mencapai US$2.000 per bulan. Tanpa subsidi pemerintah, biaya tersebut diperkirakan naik menjadi hampir US$3.000 tahun depan.

|Baca juga:Premi Asuransi Kesehatan AS Diproyeksi Naik Tajam pada 2026

Dia mengaku tidak memiliki tambahan dana hampir US$900 dalam anggaran keluarga untuk menutupi kenaikan tersebut. B kehilangan pekerjaannya pada musim semi lalu dan terpaksa beralih ke asuransi ACA untuk melindungi keluarganya.

Karena keterbatasan biaya, B sempat mempertimbangkan untuk menghentikan asuransi bagi dirinya dan sang suami, dan hanya mempertahankan pelindungan untuk anak-anak mereka. Namun, keputusan itu dinilai berisiko karena suaminya bekerja menggunakan peralatan berat setiap hari.

Fenomena serupa terjadi di berbagai wilayah Amerika Serikat. Profesor di Brown University School of Public Health, Elizabeth Tobin-Tyler, menilai perempuan kerap menanggung beban mental yang lebih besar dalam mengatur kebutuhan keluarga, termasuk soal pelindungan kesehatan.

|Baca juga: Klaim Membengkak, Premi Asuransi Kesehatan di Korsel Bakal Naik Tajam di 2026

Untuk mempertahankan asuransi saat ini, B bahkan telah menarik dana pensiun sebesar US$12.000. Ke depan, ia berencana menggunakan tabungan pensiun untuk membiayai asuransi bagi dirinya dan suami, sementara anak-anaknya akan dialihkan ke program Medicaid yang disediakan pemerintah.

Kondisi sulit juga dialami Cynthia Freeman dan suaminya, Brad Lawrence, pasangan pekerja lepas di Brooklyn yang bergantung pada asuransi ACA. Tanpa subsidi, premi asuransi mereka naik menjadi lebih dari US$700 per bulan.

Freeman mengatakan keputusan untuk tetap memiliki asuransi menjadi keharusan setelah suaminya mengalami sakit serius pada Oktober lalu dan harus dirawat di rumah sakit selama empat hari akibat penyakit ginjal. Saat ini, Lawrence harus mengonsumsi obat mahal secara rutin.

|Baca juga: Biaya dan Minimnya Pengetahuan Hambat Kepemilikan Asuransi Kesehatan dan Jiwa

Untuk menambah pemasukan, Freeman bekerja sebagai bartender paruh waktu. Namun, pekerjaan tersebut tidak menyediakan manfaat asuransi kesehatan.

Kenaikan premi juga memengaruhi keputusan pribadi warga. Nicole Benisch, warga Rhode Island, terpaksa menunda rencana pernikahannya karena jika menikah, pendapatan rumah tangganya akan melebihi batas penerima subsidi. Akibatnya, premi asuransinya diperkirakan melonjak lebih dari tiga kali lipat menjadi di atas US$700 per bulan.

Benisch mengaku tidak ada pilihan yang benar-benar menguntungkan bagi dirinya dan pasangannya saat ini.

Kenaikan premi asuransi kesehatan akibat berakhirnya subsidi ACA dinilai semakin menekan kelompok kelas menengah di Amerika Serikat, sekaligus memperlihatkan dampak kebijakan kesehatan terhadap keputusan ekonomi dan sosial masyarakat.

Editor: S, Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Hong Kong Dorong Dana Asuransi Masuk ke Kripto dan Infrastruktur
Next Post IPIM Luncurkan ETF Pasar Uang Pertama di Indonesia 

Member Login

or