Media Asuransi, GLOBAL – Data International Union of Marine Insurance (IUMI) menyebutkan pada 2023 kontribusi premi asuransi maritim dari kawasan Asia Pasifik (APAC) tetap stabil di angka 28,1 persen atau sekitar $10,9 miliar. Pencapaian itu sedikit menurun dari 28,4 persen pada tahun sebelumnya.
Secara global, premi asuransi maritim mencapai US$38,9 miliar, naik 5,9 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Pertumbuhan ini terlihat di semua lini bisnis: Offshore Energy tumbuh 4,6 persen, asuransi kargo naik 6,2 persen, dan Ocean Hull meningkat 7,6 persen.
Eropa masih menjadi pemimpin dengan porsi 48,5 persen dari total premi global. Setelah APAC, Amerika Latin dan Amerika Utara menyusul dengan masing-masing 10,9 persen dan tujuh persen. Asuransi kargo memegang pangsa terbesar yaitu 56,9 persen dari total premi, diikuti Ocean Hull (23,6 persen), Offshore Energy (11,9 persen), dan Marine Liability (7,7 persen).
|Baca juga: GOTO Gandeng Tencent untuk Tingkatkan Layanan Ekosistem Digital
|Baca juga: Bikin Bangga! 4 Bank Pelat Merah Ini Masuk Daftar Perusahaan Paling Terpercaya di Dunia
Wakil Ketua Komite Fakta & Angka IUMI Astrid Seltmann menyebutkan kenaikan premi ini dipicu oleh volume perdagangan global, peningkatan nilai kapal, dan aktivitas offshore energy yang semakin meningkat.
“Meskipun klaim relatif rendah, namun risiko tetap ada akibat insiden besar seperti kebakaran kapal dan tekanan inflasi pada biaya perbaikan,” ujar Astrid, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 24 September 2024.
Di sektor Offshore Energy, premi mencapai US$4,6 miliar, didorong oleh harga minyak yang stabil dan aktivitas yang meningkat. Namun, dua kerugian besar di Eropa menyebabkan rasio kerugian yang lebih tinggi dari biasanya. Sektor Ocean Hull melaporkan premi $9,2 miliar, meningkat 7,6 persen berkat permintaan kapal yang meningkat dan nilai kapal yang lebih tinggi.
|Baca juga: Rasio Modal Asuransi Asei Terjun Bebas, Ada Apa?
|Baca juga: Anak Usaha Green Power Group (LABA) Segera Produksi Baterai Pack
Ketua Komite Fakta & Angka IUMI Jun Lin menambahkan meskipun ada inflasi dan ketegangan geopolitik, namun 2023 merupakan tahun positif bagi penanggung asuransi maritim. Akan tetapi, tantangan seperti perubahan iklim dan risiko siber diperkirakan memengaruhi industri ini ke depan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News