Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi Sri Lanka mencatat peningkatan premi bruto tertulis (GWP) sebesar 16,5 persen secara tahunan (YoY) pada kuartal ketiga 2024 (Q3 2024) menjadi Rs237,4 miliar. Hal itu diungkapkan oleh data Komisi Regulasi Asuransi Sri Lanka (IRCSL).
Dilansir dari laman Insurance Asia, Rabu, 5 Februari 2025, segmen asuransi jiwa mencatat pertumbuhan GWP sebesar 19,3 persen YoY menjadi Rs131,2 miliar, sementara asuransi umum naik 13,3 persen YoY menjadi Rs106,2 miliar.
Total aset industri asuransi meningkat 5,75 persen menjadi Rs1,15 triliun dibandingkan dengan Q3 2023 yang tercatat sebesar Rs1,09 triliun. Aset asuransi jiwa tumbuh 10,5 persen menjadi Rs873 miliar, sedangkan aset asuransi umum turun 6,9 persen menjadi Rs279,1 miliar.
|Baca juga: Rayakan HUT ke-68, DAI Kuatkan Sinergi Membangun Industri Asuransi dan Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat
|Baca juga: Mengenal Apa Itu Pneumonia yang Merenggut Hidup Bintang ‘Meteor Garden’ Barbie Hsu
Total klaim yang dibayarkan pada Q3 2024 naik 6,15 persen YoY menjadi Rs109 miliar. Klaim asuransi jiwa meningkat 11,2 persen menjadi Rs62,2 miliar, sedangkan klaim asuransi umum hanya naik tipis 0,11 persen menjadi Rs46,8 miliar.
Di sisi lain, laba sebelum pajak (PBT) industri asuransi turun 8,31 persen YoY menjadi Rs33,4 miliar. PBT asuransi jiwa turun 6,31 persen menjadi Rs18,4 miliar, sementara PBT asuransi umum turun lebih dalam, yakni 10,64 persen menjadi Rs15 miliar.
Hingga 30 September 2024, jumlah perusahaan pialang asuransi yang terdaftar di IRCSL mencapai 82 perusahaan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News