Media Asuransi, JAKARTA – PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance) mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 18 persen sepanjang 2024. Lonjakan ini ditopang oleh kontribusi kuat dari lini asuransi properti dan kredit.
Dilansir dari Insurance Asia, Selasa, 27 Mei 2025, lembaga pemeringkat Fitch Ratings menyebutkan sekitar 40 persen dari total premi BRI Insurance berasal dari induk usahanya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kinerja tersebut dinilai menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan profitabilitas dan stabilitas modal perusahaan asuransi ini.
|Baca juga: Bank Raya (AGRO) Berencana Buyback Saham Rp20 Miliar, Begini Penjelasannya!
|Baca juga: Masyarakat Diminta Punya Komitmen saat Mengakses Kredit Digital
Fitch juga mencatat rasio kecukupan modal (RBC) BRI Insurance tercatat sebesar 374 persen pada akhir 2024. Angka ini jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan regulator dan didukung oleh ekuitas perusahaan sebesar Rp2,5 triliun, yang sudah memenuhi persyaratan modal baru yang akan berlaku.
Dari sisi profitabilitas, BRI Insurance menunjukkan kinerja solid dengan rasio gabungan sebesar 48 persen dan rata-rata Return on Equity (ROE) mencapai 28 persen selama periode 2022 hingga 2024.
Namun, Fitch turut menyoroti risiko dari tingginya ketergantungan BRI Insurance terhadap reasuransi. Dalam laporan tersebut, nilai piutang dari reasuradur tercatat sebesar 92 persen dari total modal, jauh di atas rata-rata industri yang berada di angka 74 persen.
|Baca juga: Addin Jauharudin Mundur dari Komisaris Independen Waskita Karya Akibat Rangkap Jabatan
|Baca juga: MNC Bank Gandeng BPR Bank Kota Bogor Perluas Layanan Digital
Tingginya eksposur terhadap reasuradur domestik dengan peringkat yang lebih rendah juga menjadi perhatian tersendiri. Meski demikian, Fitch optimistis perusahaan mampu menjaga posisi keuangannya berkat strategi investasi yang konservatif serta dukungan berkelanjutan dari induk usaha, BRI.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
