Media Asuransi, JAKARTA – PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (ZAI) membukukan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp97,39 miliar per September 2025. Nilai laba perseroan tumbuh 0,78 persen year on year (yoy), dari Rp96,63 miliar per September 2024.
Data ini dikutip, Kamis, 6 November 2025, dari laporan keuangan September 2025 yang dimuat di website perseroan. Laporan keuangan tersebut belum menggunakan format PSAK 117.
|Baca juga: Premi Zurich Asuransi Indonesia Melonjak 20,91% per Juni 2025
Premi bruto ZAI per September 2025 tercatat sebesar Rp2,32 triliun, meningkat 14,41 persen yoy jika dibandingkan dengan per September 2024 yang sebesar Rp2,03 triliun. Namun klaim neto tumbuh lebih tinggi, yakni naik 25,91 persen yoy, dari Rp765,52 miliar per September 2024 menjadi Rp963,87 miliar per September 2025.
Dari sisi pendapatan, perseroan membukukan hasil underwriting sebesar Rp632,67 miliar per September 2025, naik 4,35 persen yoy dari Rp606,31 miliar per September 2024. Sedangkan hasil investasi tercatat sebesar Rp184,9 miliar per September 2025, meningkat 5,49 persen yoy jika dibandingkan dengan per September 2024 yang sebesar Rp175,27 miliar.
|Baca juga: Laba Zurich Asuransi Indonesia Melonjak 91,44%
Per September 2025, ZAI mencatatkan utang klaim sebesar Rp22,42 miliar, melonjak 37,94 persen yoy jika dibandingkan dengan utang klaim per September 2024 yang sebesar Rp16,25 miliar. CAPYBMP perseroan tercatat sebesar Rp1,71 triliun per September 2025, naik 14,66 persen yoy jika dibandingkan per September 2024 yang sebesar Rp1,49 miliar. Sedangkan cadangan teknis tercatat sebesar Rp2,47 triliun, tumbuh 13,35 persen yoy jika dibandingkan dengan per September 2024 yang sebesar Rp2,18 triliun.
Sementara itu, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp4,32 triliun per September 2025, meningkat 13,47 persen yoy jika dibandingkan dengan per September 2024 yang sebesar Rp3,8 triliun. Ekuitas naik 1,16 persen yoy, dari Rp4,38 triliun per September 2024 menjadi Rp4,43 triliun per September 2025. Nilai aset perseroan naik 6,88 persen yoy, dari Rp8,19 triliun per September 2024 menjadi Rp8,75 triliun per September 2025.
Dari sisi rasio kesehatan perusahaan, ZAI tercatat memiliki risk based capital (RBC) sebesar 362 persen per September 2024. Pada periode yang sama, perseroan memiliki rasio likuiditas sebesar 192 persen, rasio kecukupan investasi sebesar 170 persen, dan rasio beban sebesar 106 persen.
Editor: S. Edi Santos
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
