Media Asuransi, JAKARTA – Presiden Direktur Manulife Syariah, Fauzi Arfan, mengungkapkan bahwa tingginya nilai aset sebesar Rp1,68 triliun hingga Oktober 2025 didominasi oleh produk kesehatan. Tingginya kontribusi tersebut didorong minat masyarakat yang kuat terhadap produk perlindungan kesehatan berbasis syariah dengan fitur yang relevan dan komprehensif.
“Produk yang paling sangat terkenal di kita itu adalah produk kesehatan. Di antara penyebabnya adalah keunikan yang ada di produk tersebut,” kata Fauzi, dalam Wawancara Eksklusif bersama media, dikutip Jumat, 19 Desember 2025.
Salah satu keunggulan utama produk kesehatan Manulife Syariah adalah adanya manfaat perlindungan kesehatan selama menjalankan ibadah haji dan umrah, yang dinilai menjadi nilai tambah signifikan bagi nasabah.
Produk kesehatan Manulife Syariah, yakni MiUltimate HealthCare Syariah, memberikan manfaat penggantian biaya rawat inap maksimum sesuai tagihan rumah sakit, baik melalui fasilitas non tunai (cashless) maupun reimbursement.
Produk ini juga dilengkapi asuransi tambahan berupa manfaat rawat jalan, perawatan gigi, serta manfaat melahirkan. Selain itu, tersedia manfaat rawat jalan saat peserta menjalankan ibadah haji atau umrah di Arab Saudi, serta fitur No Claim Bonus dan No Claim Discount sesuai ketentuan polis.
|Baca juga: Baru Setahun, Manulife Syariah Sudah Kelola Aset Rp1,69 Triliun dan Bayar Klaim Rp248 Miliar
“Produknya hampir sama dengan produk yang konvensional, karena memang produk kesehatan ini kan cukup sangat diminatin di masyarakat,” sebut Fauzi.
Selain produk kesehatan, produk asuransi jiwa fleksibel (FLEXI) juga menjadi kontributor penting dalam portofolio Manulife Syariah. Produk ini diminati karena menawarkan fleksibilitas tinggi melalui tiga pilihan plan, yakni Plan A, Plan B, dan Plan C, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Plan A memberikan perlindungan jiwa berjangka (term), sementara Plan B menawarkan perlindungan seumur hidup (whole life) yang dilengkapi dengan fitur Return of Contributions (ROC). Adapun Plan C merupakan produk endowment dengan masa perlindungan variatif, seperti 14 atau 15 tahun.
“Intinya karena fleksibelnya tersebut makanya produk ini juga cukup diminati,” sambungnya.
Secara resmi, produk tersebut dipasarkan dengan nama Manulife Perlindungan Syariah (FLEXI), yaitu produk asuransi jiwa dwiguna berbasis syariah yang menawarkan fleksibilitas dalam pilihan manfaat, masa asuransi, masa pembayaran kontribusi, serta mata uang. Produk ini juga dilengkapi fasilitas wakaf sebagai opsi tambahan bagi peserta, dengan tiga pilihan plan yakni FLEXI Amanah, FLEXI Berkah, dan FLEXI Cermat.
|Baca juga: Manulife Syariah Indonesia Catat Pembayaran Klaim Rp248 Miliar hingga Oktober 2025
Fauzi menambahkan, kedua produk utama tersebut dipasarkan terutama melalui channel agency. Sementara itu, melalui channel Bancassurance, Manulife Syariah juga mulai memasarkan produk P2P yang baru diluncurkan pada Agustus 2025 dan mendapatkan respons positif dari pasar.
Terkait produk investasi, Fauzi menyampaikan bahwa Unit Link Syariah juga masih memberikan kontribusi, meskipun tidak dominan. Produk Unit Link tersebut telah ada sejak sebelum proses spin-off Manulife Syariah, dengan nama Mission Sharia.
“Yang ini penjualannya masih lumayan. Kalau disebut dominan, saya rasa secara persentase wise sama dengan persentase yang ada di pasar saat ini,” tutup Fauzi.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
