1
1

Produk Tradisional Asuransi Jiwa Tumbuh 12 Persen di Semester I/2023

(kiri-kanan): Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi & Pajak AAJI, Simon Imanto, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon,  dan Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun. | Foto: Widiastuti

Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan kinerja 56 Perusahaan Asuransi Jiwa pada periode Januari-Juni 2023. Total pendapatan industri asuransi jiwa tercatat mengalami pertumbuhan. Hal tersebut didorong oleh peningkatan hasil investasi yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menyampaikan terkait dengan total pendapatan, sampai akhir Juni 2023 industri   asuransi jiwa berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp107,32triliun. Hasil ini tercatat meningkat 1,8% jika dibandingkan periode yang sama 2022. Peningkatan ini didorong oleh hasil investasi yang meningkat sampai 241,5%.

|Baca juga: Ketua Bidang Literasi & Perlindungan Konsumen AAJI: Asuransi Itu Enggak Jelek Lho!

“Membaiknya tingkat perekonomian nasional memberikan dampak yang positif pada imbal hasil investasi. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada pendapatan industri asuransi jiwa yang pada periode ini meningkat 1,8%. Harapannya dengan semakin membaiknya perekonomian ini juga semakin meningkatkan minat masyarakat terhadap industri asuransi jiwa dan mampu mendorong pendapatan premi industri,” tambah Budi dalam konferensi pers pemaparan laporan kinerja industri asuransi jiwa semester I/2023, Kamis, 24 Agustus 2023.

Budi menambahkan, sementara dari total pendapatan premi, industri asuransi jiwa berhasil membukukan total pendapatan premi sebesar Rp86,23 triliun. Hasil ini masih tercatat menurun 9,9% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Dari sisi produk, pendapatan premi pada produk asuransi jiwa tradisional tercatat mendominasi dengan total perolehan sebesar Rp43,67 triliun tumbuh 12%.

“Pada periode semester I/2023 ini kami mencatat beberapa poin positif yang menjadi prestasi bagi industri asuransi jiwa diantaranya, pertumbuhan pada total pendapatan yang didorong oleh peningkatan hasil investasi yang signifikan, pertumbuhan premi pada produk tradisional dan pembayaran secara reguler serta konsistensi peningkatan total tertanggung asuransi jiwa. Hal ini menjadi modal bagi industri untuk terus bertumbuh dan bersikap positif dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan,” tutur Budi.

Budi mengakui bahwa kenaikan produk tradisional tersebut dikarenakan terjadinya penurunan dari produk berbasis investasi yang lebih dikenal dengan PAYDI. “Sehingga, ketika produk unitlink masih menyesuaikan SEOJK PAYDI, namun kebutuhan masyarakat tetap dapat dipenuhi melalui produk tradisional. Jadi, imbasnya, produk tradisional yang meningkat. Kami percaya ketika seluruh perusahaan asuransi jiwa yang memiliki pertanggungan atau produk PAYDI sudah sepenuhnya mengikuti SEOJK PAYDI maka produk ini akan Kembali meningkat,” pungkasnya.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Inovasi Digital, Xavier Marks Luncurkan Aplikasi XMART
Next Post Investor Swasta Lebih Menyukai Perusahaan Insurtech di Singapura dan India

Member Login

or