1
1

Prospek Positif Asuransi Jiwa di Bawah Bayang-bayang Ketidakpastian Ekonomi

Pekerja sedang beraktivitas di depan logo-logo perusahaan asuransi jiwa di Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA– Bisnis asuransi jiwa dan kesehatan diyakini tetap memiliki prospek positif di tengah situasi perekonomian global dan nasional yang masih dibayang-bayangi ketidakpastian. Pelaku usaha perlu jeli memanfaatkan peluang untuk menjaga bisnis tetap bertumbuh.

Direktur Bisnis Individu IFG Life, Fabiola Noralita, mengatakan bahwa sejak terjadinya pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin membaik. Hal ini pula yang turut berimbas pada kesadaran orang terhadap pentingnya produk asuransi kesehatan untuk memproteksi kebutuhan medis mereka.

“Oleh karena itu, kendati situasi perekonomian global dan di dalam negeri masih diliputi ketidakpastian, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tetap ada,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat 19 Juli 2024

|Baca juga: Produk Tradisional Masih Mendominasi Komposisi Premi Asuransi Jiwa

Sebagaimana diketahui, ungkao Fabiola, sejumlah situasi masih membayangi perekonomian global dan dalam negeri seperti pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kenaikan harga komoditas dunia, eskalasi geopolitik global yang masih belum mencapai titik terang, tingginya yield US Treasury yang mengakibatkan aliran modal ke negara berkembang relatif terbatas, lesunya perekonomian China sebagai salah satu raksasa ekonomi dunia, juga indeks pasar modal yang masih bergerak fluktuatif.

“Kebutuhan (terhadap layanan kesehatan) ini yang mendorong masih terjaganya permintaan terhadap produk asuransi, terutama untuk memproteksi biaya kesehatan,” ujarnya.

Terlihat dalam statistik yang dicatatkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan sampai Mei 2024, industri asuransi jiwa membukukan premi sebesar Rp73,1 triliun, tumbuh dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Dari pendapatan premi industri tersebut, jenis produk asuransi tradisional yang berfokus pada proteksi mendominasi yakni senilai Rp53,72 triliun atau 73,08 persen dari total premi.

Sementara itu, IFG Life mencatatkan kinerja positif hingga Juni 2024 dengan aset mencapai Rp32,67 triliun, naik 15,6 persen year on year (yoy) dari posisi yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp28,25 triliun. IFG Life juga mencatatkan pendapatan premi konsolidasian sebesar Rp3,6 triliun dan ditargetkan terus bertumbuh.

|Baca juga: Lonjakan Penjualan Anuitas Hadirkan Tantangan untuk Perusahaan Asuransi Jiwa di AS

“Permintaan masyarakat untuk produk asuransi jiwa, termasuk di dalamnya asuransi kesehatan, masih tetap tinggi kendati kondisi perekonomian masih diliputi ketidakpastian. Terlebih lagi bila kita melihat produk tradisional mendominasi, ini berarti masyarakat semakin sadar hakikatnya berasuransi yakni untuk proteksi. Ini merupakan sinyal positif untuk industri asuransi,” ujarnya.

Dia mengakui bahwa kunci utama dari bisnis asuransi adalah kepercayaan. Oleh karena itu, lanjutnya, penting sekali bagi para pelaku industri asuransi untuk menjaga komitmen demi menjaga kepercayaan nasabah dan masyarakat.

Fabiola menegaskan bahwa IFG Life sejak awal terus berfokus pada pengembangan layanan dan produk asuransi yang fokus pada proteksi dengan fasilitas asuransi jiwa dan kesehatan yang terbaik dan lengkap. “Mulai dari produk asuransi untuk memproteksi jiwa, proteksi kecelakaan, kesehatan, hingga hari tua yang dapat dibeli untuk melindungi diri sendiri, keluarga, hingga karyawan,” terangnya.

Menurutnya, dengan perkembangan situasi perekonomian yang selalu penuh dinamika, IFG Life berkomitmen untuk mengoptimalkan segala peluang demi menghadirkan layanan asuransi jiwa dan kesehatan yang terbaik dan lengkap bagi masyarakat. IFG Life juga senantiasa menjaga inisiatif komitmen yang mengedepankan strategi customer centric.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Swiss Re dan goodcarbon Luncurkan Asuransi Pembelian Kredit Karbon Jangka Panjang
Next Post Asuransi Wajib untuk Kendaraan Bakal Diterapkan, Legislator: Mending Jasa Raharja Dioptimalkan!

Member Login

or