Media Asuransi, JAKARTA – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp10,07 triliun per 30 Juni 2025. Pendapatan preminya naik 3,54 persen year on year (yoy) jika dibandingkan dengan per 30 Juni 2024 yang sebesar Rp9,73 triliun.
Dikutip dari website perseroan, jumlah beban klaim dan manfaat dibayar naik 13,82 persen yoy, dari Rp7,56 triliun per 30 Juni 2024 menjadi Rp8,60 triliun per Juni 2025. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan klaim penebusan unit yang mencapai 40,75 persen yoy, dari Rp3,49 triliun per 30 Juni 2024 menjadi Rp4,92 triliun di periode yang sama tahun ini.
|Baca juga: Bos Prudential Indonesia Buka Suara tentang Konsolidasi Asuransi BUMN
Jumlah investasi Prudential Indonesia per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp54,51 triliun, naik 5,33 persen yoy jika dibandingkan dengan per 30 Juni 2024 yang sebesar Rp51,75 triliun. Hasil investasi yang dibukukan perseroan per 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp1,08 triliun. Melonjak 179,17 persen yoy jika dibandingkan dengan hasil investasi per 30 Juni 2024 yang hanya Rp388,62 miliar.
Per 30 Juni 2025 perseroan memiliki cadangan premi sebesar Rp47,48 triliun, naik 6,51 persen yoy dibandingkan dengan per 30 Juni 2024 yang sebesar Rp44,58 triliun. Sedangkan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan (CAPYBMP) sebesar Rp659,32 miliar, turun 12,19 persen yoy jika dibandingkan dengan per 30 Juni 2024 yang sebesar Rp750,86 miliar.
|Baca juga:Prudential Indonesia Terapkan Co-Payment di Asuransi Kesehatan Sejak Tahun Lalu
Jumlah cadangan teknis Prudential Indonesia meningkat persen yoy, dari Rp46,64 triliun per 30 Juni 2024 menjadi Rp50,57 triliun pada periode yang sama di tahun ini.
Sementara itu nilai ekuitas perseroan turun 14,71 persen yoy, dari Rp6,98 triliun per 30 Juni 2024 menjadi Rp5,95 triliun per 30 Juni 2025. Di sisi lain, nilai asetnya tumbuh 3,28 persen yoy, dari Rp57,48 triliun per 30 Juni 2024 menjadi Rp59,37 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Per 30 Juni 2025, Prudential Indonesia membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp825,9 miliar. Pada periode yang sama, Perseroan memiliki risk based capital (RBC) sebesar 398 persen, rasio kecukupan investasi (RKI) 174 persen, rasio likuiditas 104 persen, dan combined ratio sebesar 121 persen.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
