Media Asuransi, JAKARTA – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mendorong lebih banyak nasabahnya beralih ke pembayaran premi otomatis (autodebit) sebagai strategi memperkuat perlindungan polis sekaligus meminimalkan risiko lapse.
Langkah ini menjadi salah satu fokus dalam program loyalitas terbaru perusahaan yakni PRUPoints yang memberikan poin hadiah bagi nasabah yang salah satu syaratnya yakni mengubah metode pembayaran dari tunai menjadi autodebit.
|Baca juga: Ini Tanggapan Bos Prudential Indonesia soal Skema Risk Sharing
Head of Corporate Communications Prudential Indonesia Dewi Mayasari menjelaskan pembayaran premi secara tunai memiliki sejumlah kelemahan yang dapat berdampak pada keberlangsungan polis.
“Kalau dengan pembayaran premi dengan cash, kendalanya satu, bisa lupa. Yang kedua, ada potensial-potensial hal lainnya yang tidak kita inginkan, misalnya salah bayar atau diterima orang yang tidak seharusnya,” ujar Dewi kepada Media Asuransi, di Jakarta, Kamis, 27 November 2025.
Ia menegaskan sistem autodebit merupakan metode pembayaran paling aman untuk memastikan premi sampai langsung ke perusahaan. Dewi menambahkan, pemberian poin rewards melalui PRUPoints menjadi insentif agar lebih banyak nasabah beralih ke metode pembayaran otomatis.
|Baca juga: OJK Tegaskan Empat Pilar Kesehatan Keuangan Nasional dalam Kunjungan Ratu Maxima
“Kami memberikan point rewards untuk mengajak lebih banyak nasabah lagi nih yang mengubah pembayarannya ke auto debit sehingga lebih aman dan tentunya polisnya terus aktif,” katanya.
Terkait jumlah premi tertunggak yang berpotensi menyebabkan lapse, Dewi mengatakan perusahaan tidak memiliki angka pasti. Namun, ia memastikan mayoritas nasabah Prudential tetap membayar premi tepat waktu karena memahami risiko perlindungan yang hilang bila terjadi lapse.
Selain mendorong penggunaan autodebit, Prudential Indonesia juga menerapkan berbagai strategi mitigasi lain untuk menjaga keberlangsungan polis.
Dari sisi layanan, tim customer management secara aktif melakukan pengingat pembayaran melalui berbagai kanal komunikasi yang telah dipilih nasabah sejak awal pembukaan polis. Metode pengingat ini mencakup panggilan telepon, pesan WhatsApp, hingga email, sesuai preferensi masing-masing nasabah.
Di sisi lain, perusahaan juga menjalankan sejumlah kampanye internal yang bertujuan mendorong perpindahan metode pembayaran dari tunai ke autodebit. Strategi ini disebut efektif membantu mengurangi risiko keterlambatan hingga penghentian perlindungan akibat lapse.
Editor : Wahyu Widiastuti
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
