1
1

Prudential Lakukan Aksi Buyback Saham US$2 Miliar

Prudential Plc. | Foto: Plcprudential.com

Media Asuransi, GLOBAL – Prudential telah meluncurkan program pembelian kembali saham senilai US$2 miliar yang diharapkan selesai paling lambat di pertengahan 2026. Perusahaan asuransi yang berfokus di Asia ini juga mengumumkan akan memulai tahap pertama program senilai US$700 juta yang memungkinkan pembelian maksimum 200 juta saham biasa Prudential.

Mengutip The Business Times, Senin, 24 Juni 2024, hal ini diharapkan dapat mengurangi modal saham yang ditempatkan perseroan, sehingga dapat mengembalikan modal kepada pemegang saham.

Goldman Sachs ditunjuk untuk melakukan pembelian kembali dan membuat keputusan perdagangan secara independen dari Prudential untuk tahap pertama program ini, yang akan dimulai pada 24 Juni dan berakhir paling lambat 27 Desember 2024.

Tujuan keuangan Prudential

Mengomentari peluncuran program pembelian kembali saham grup senilai US$2 miliar, CEO Prudential Anil Wadhwani menyatakan keyakinannya terhadap pertumbuhan bisnis baru grup tersebut pada 2024. Dia juga tetap yakin dengan prospek perusahaan asuransi dalam mencapai tujuan keuangan dan strategisnya pada 2027.

|Baca juga: Airlangga Yakin Defisit Anggaran di 2025 Bisa Dipertahankan di Bawah 3%

Sasaran pada 2027 mencakup peningkatan laba bisnis baru pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 15 persen hingga 20 persen dari tingkat yang dicapai pada 2022, dan menghasilkan pertumbuhan tahunan gabungan sebesar dua digit dalam surplus operasi bebas yang dihasilkan dari bisnis asuransi dan manajemen aset yang ada.

“Kami sekarang dapat memberikan panduan tambahan tentang bagaimana kami menilai penggunaan surplus bebas, dalam konteks aspirasi pertumbuhan grup, kapasitas leverage, serta kebutuhan likuiditas dan modal kami,” kata Wadhwani.

|Baca juga: 23 Perusahaan Asuransi Umum Raih Maipark Award 2024

Grup ini berupaya untuk beroperasi dengan rasio surplus bebas antara 175 persen dan 200 persen, berdasarkan profil risiko saat ini dan rezim permodalan yang berlaku di unit bisnis. Rasio ini berada pada angka 242 persen pada akhir 2023.

|Baca juga: Mengungkap Preferensi Karier Gen Z

Sedangkan perusahaan berupaya untuk mengembalikan modal kepada pemegang saham jika rasio berada di atas kisaran operasi dalam jangka menengah. “Kemajuan menuju tujuan keuangan kami akan meningkatkan potensi pengembalian uang tunai lebih lanjut kepada pemegang saham,” tuturnya.

“Kebijakan dividen kami tetap tidak berubah, dan dewan terus memperkirakan dividen tahunan pada 2024 akan tumbuh pada kisaran 7-9 persen,” pungkas Wadhwani.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diprediksi Mixed, Ajaib Rekomendasikan Saham MYOR, EXCL, EMTK
Next Post Galva Technologies Lirik Peluang Pertumbuhan Usaha

Member Login

or