Media Asuransi, JAKARTA – Pengamat Asuransi Wahju Rohmanti menyoroti daya beli masyarakat yang masih lemah sekarang ini dan imbasnya terhadap melambatnya pendapatan premi industri asuransi. Keberadaan Purbaya Yudhi Sadewa yang resmi menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri keuangan diharapkan dapat mendorong hal tersebut.
Jika daya beli masyarakat dapat diangkat oleh Purbaya, lanjutnya, bukan tidak mungkin berdampak positif terhadap meningkatnya pendapatan premi industri asuransi. “Asuransi bagi masyarakat Indonesia masih merupakan produk tersier,” ujar Wahju, kepada Media Asuransi, Selasa, 16 September 2025.
|Baca juga: OJK Beri Izin Usaha Pedagang Aset Keuangan Digital Kepada PT Cyrameta Exchange Indonesia
|Baca juga: Pengalaman Purbaya Diharap Jadi Modal Besar Cegah Kasus seperti Dugaan Pelanggaran Taspen Terulang
Dirinya tidak menampik produk asuransi masih menjadi barang mewah bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, lanjutnya, melonjaknya permintaan terhadap produk asuransi sangat bergantung pada kondisi ekonomi yang meningkat dan iklim investasi yang kondusif.
“Sehingga kita harus menunggu, ketika ekonomi tumbuh dan ekonomi masyarakat membaik, serta iklim investasi juga membaik, baru kemudian asuransi akan diminati kembali,” ucapnya.
Mengutip data Bank Indonesia (BI) terungkap Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2025 menurun ke level 117,2. Posisi ini tercatat sebagai yang terendah sejak September 2022 atau tiga tahun terakhir.
|Baca juga: Figur Purbaya Disebut Bawa Angin Segar untuk Memperkuat Arah Kebijakan Pemerintah
|Baca juga: Pengamat Minta Purbaya Kaji Ulang Strategi Penyelesaian Masalah Asuransi Jiwasraya
Selain itu, survei BI mengungkapkan, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) masih berada di zona pesimistis yaitu di level 93,2. Nilai ini sudah memasuki level pesimistis atau di bawah angka 100 sejak Mei 2025. Meski demikian, BI mengungkapkan, keyakinan konsumen tetap terjaga lantaran masih berada di zona optimistis yaitu di atas 100.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News