Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan asuransi utama QBE telah menaikkan anggaran bencana tahun fiskal 2023 menjadi sekitar US$1,33 miliar karena perusahaan melaporkan peningkatan biaya bersih bencana sekitar US$700 juta untuk paruh pertama (semester I) 2023.
Dalam laporan terbaru semester I/2023, perusahaan asuransi tersebut menyoroti tekanan tambahan pada biaya bencana setelah serangkaian badai konvektif Amerika Utara hingga paruh kedua bulan Juni.
Namun, terlepas dari kerugian ini, pertumbuhan tetap terjadi dengan perusahaan asuransi melaporkan pertumbuhan premi bruto dalam mata uang konstan sekitar 13%. Kenaikan tarif premi di seluruh grup diproyeksikan sekitar 10% pada H1 2023 dan kuartal II/2023. Premi bruto dan pendapatan asuransi neto untuk semeseter I/2023 diperkirakan sekitar US$12,8 miliar dan sekitar US$7,9 miliar, masing-masing.
Berencana Emisi Obligasi, Fitch Tetapkan Peringkat QBE Insurance BBB
Perusahaan menambahkan bahwa hasil semester I/2023 juga diperkirakan akan mencakup dampak bersih yang merugikan dari aktivitas manajemen liabilitas aset sekitar US$30 juta. Hal ini mewakili dampak US$200 juta dari suku bunga bebas risiko yang lebih tinggi pada aset-aset pendapatan tetap inti, sebagian diimbangi oleh dampak kewajiban klaim yang menguntungkan sekitar US$170 juta.
QBE memperingatkan bahwa rasio operasi gabungan untuk semester I/2023 termasuk biaya di muka yang sebelumnya telah diumumkan sekitar US$100 juta yang terkait dengan transaksi cadangan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News