Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan reasuransi di Asia-Pasifik diperkirakan menghadapi penurunan tarif premi karena persaingan yang semakin ketat dan kapasitas pasar yang terus bertambah. Hal tersebut disampaikan S&P Global Ratings dalam laporan terbarunya berjudul ‘Asia-Pacific Reinsurance Sector Update: Tiptoeing Through Uncertainties‘.
Analis kredit S&P Trupti Kulkarni mengatakan margin keuntungan dari kegiatan underwriting reasuradur di Asia-Pasifik akan tertekan dan bisa semakin mendekati margin perusahaan global dalam dua tahun ke depan.
“Perbedaan margin underwriting antara reasuradur Asia-Pasifik dan global kemungkinan akan semakin kecil dalam dua tahun ke depan,” ujar Trupti, dikutip dari Insurance Asia, Rabu, 12 November 2025.
“Namun, upaya untuk memperketat seleksi risiko dan dukungan dari bisnis domestik yang kuat akan membantu menjaga margin tetap stabil,” tambahnya.
Dalam laporan tersebut, S&P juga mencatat melimpahnya kapasitas reasuransi dan meningkatnya peran modal alternatif akan membuat tarif premi semakin turun. Selain itu, S&P mengingatkan, risiko bencana alam dan gejolak pasar modal masih menjadi ancaman utama bagi kinerja perusahaan reasuransi di kawasan ini.
Meski demikian, S&P menilai reasuradur di Asia-Pasifik tetap memiliki fondasi yang kuat berkat posisi pasar domestik yang solid, portofolio bisnis yang beragam, serta permodalan yang sehat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
